Rusia Diduga Kirim Rudal ke Dekat Finlandia, AS Merespons - CNN Indonesia

 www.cnnindonesia.com

Rusia Diduga Kirim Rudal ke Dekat Finlandia, AS Merespons

CNN Indonesia
2-3 minutes
Kamis, 14 Apr 2022 19:02 WIB

Rusia diduga mengerahkan pasukan dan alutsista seperti rudal ke perbatasannya dekat Finlandia di tengah rencana Helsinki bergabung NATO. (Foto: AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Jakarta, CNN Indonesia --

Rusia diduga mengerahkan pasukan dan alat utama sistem pertahanannya (alutsista) termasuk sistem rudal ke perbatasan dekat Finlandia. Pihak Amerika Serikat segera merespons kabar itu dengan bantahan.

Dugaan itu menyebar melalui sebuah video yang belum terkonfirmasi di media sosial. Cuplikan video itu memperlihatkan sistem pertahanan rudal tengah diangkut kendaraan militer yang mengarah ke ibu kota Finlandia, Helsinki.

Video ini menyebar ketika Finlandia tengah mempertimbangkan menjadi anggota NATO.


Kremlin bahkan telah mewanti-wanti Finlandia dan beberapa negara lainnya yang berencana melakukan hal serupa seperti Swedia agar tidak bergabung dengan aliansi pimpinan Amerika Serikat itu atau menerima konsekuensinya.

Sementara itu, dikutip News.com.au, invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari lalu sebagian besar disebabkan Moskow geram dengan ambisi Kyiv untuk bergabung dengan NATO.

Karena itu, sejumlah analis menilai keputusan Finlandia soal keanggotaan NATO dapat memicu langkah signifikan dari Rusia.

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) sejauh ini mengaku tidak melihat pergerakan pasukan Rusia ke Finlandia, membantah laporan yang beredar di media sosial.

Sementara itu, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan akan memutuskan apakah Helsinki akan bergabung dengan NATO atau tidak dalam beberapa pekan ke depan.

Marin menuturkan segala opsi untuk bergabung dengan NATO harus melalui penilaian yang hati-hati, namun itu semua berubah ketika Rusia menginvasi Ukraina.

"Kami harus bersiap untuk semua jenis tindakan dari Rusia. Perbedana antara menjadi mitra dan menjadi anggota sangat jelas. Tidak ada cara lain untuk memiliki jaminan keamanan selain di bawah payung NATO dan pertahanan bersama sebagaimana dijamin Pasal 5 NATO," kata Marin seperti dikutip Reuters.

(rds/bac)

Baca Juga

Komentar