Tradisi Melayu Menyambut Bulan Puasa Ramadhan, Ada Apa Saja - inews - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Tradisi Melayu Menyambut Bulan Puasa Ramadhan, Ada Apa Saja - inews

Share This

 

Tradisi Melayu Menyambut Bulan Puasa Ramadhan, Ada Apa Saja?

Tradisi Melayu Menyambut Bulan Puasa Ramadhan, Ada Apa Saja?

JAKARTA, iNews.id - Ada banyak tradisi Melayu menyambut bulan puasa Ramadhan. Perayaan digelar meriah karena menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh berkah. Apa saja tradisinya?

Populasi agama Islam mendominasi masyarakat Melayu. Masyarakat Melayu menganggap bulan puasa sebagai bulan yang paling mulia, segala amal ibadah dilipat gandakan ganjarannya.

Melansir buku ‘Folklore Melayu: Dalam Bentuk dan Keragamannya’ karya Drs Suhardi MPd salah satu tradisi Melayu menyambut bulan puasa Ramadhan adalah tradisi malam selikur/ tujuh likur.

Tradisi Melayu Menyambu Bulan Puasa Ramadhan

  • Tradisi Malam Selikur/Tujuh Likur

Setiap memasuki bulan Ramadhan, banyak tradisi yang dilakukan masyarakat Melayu dalam rangka menyambut dan memeriahkan bulan suci Ramadhan. Tradisi Melayu menyambut bulan puasa Ramadhan ini dilakukan sebagai tanda syukur atas datangnya bulan penuh berkah.

Dukungan pemerintah daerah terhadap pelaksanaan kegiatan tradisi ini cukup memberikan semangat bagi masyarakat yang melaksanakan tradisi ini. Biasanya, pemerintah daerah memberikan dukungan dana dan dimanfaatkan masyarakat dengan membuat gerbang atau gapura di berbagai tempat serta pemberian hadiah terhadap gerbang atau gapura yang terlihat indah dan menarik sesuai dengan penilaian juri. 

Wujud dari pelaksanaan tujuh likur dengan berbagai hiasan yang menghiasi desa dan kelurahan di Lingga merupakan praaksara masyarakat secara sukarela. Kegiatan itu tidaklah dilakukan tergesa-gesa saat mendekati malam puncak 27 Ramadhan, tetapi telah dipersiapkan sejak awal bahkan sebelum datangnya bulan Ramadhan. 

Kegiatan ini dilakukan secara bertahap dari mulai mengumpulkan/mempersiapkan bahan dan peralatan, pembuatan/menghias hingga pelaksanaan acara puncak kegiatan tersebut dengan berbagai tradisi yang melekat pada masyarakat. 

  • Tradisi Pesta Tapai

Tradisi Melayu menyambut bulan puasa Ramadhan selanjutnya adalah pesta tapai. Melansir laman resmi Kemendikbud ‘Tradisi Pesta Tapai Pada Masyarakat Batubara’ yang diteliti oleh Fariani, pesta tapai adalah salah satu tradisi yang hingga saat ini masih dilaksanakan oleh masyarakat Melayu di Batubara, Sumatera Utara adalah tradisi Pesta Tapai. 

Pesta tapai adalah tradisi yang kerap dilakukan dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan. Tradisi ini biasanya dilakukan satu bulan menjelang bulan Ramadhan.

Pesta tapai ini merupakan pesta kuliner masyarakat Batubara dengan menu andalan ragam tapai yang merupakan olahan masyarakat Batubara. Dahulu, pelaksanaannya berlangsung selama 3 hari jelang Ramadhan.

Masyarakat hanya berjualan di depan rumahnya. Lama kelamaan kegiatan ini berkelanjutan dan dilaksanakan setiap tahunnya menjelang puasa sehingga menjadi tradisi dengan tujuan mengungkapkan kebahagiaan menyambut bulan suci Ramadhan.

  • Tradisi Petang Megang

Tradisi petang megang ini dilakukan sebagai acara tahunan masyarakat Melayu di Pekanbaru, Riau. Acara ini dilakukan dengan beramai-ramai menangkap itik yang disebar lebih dari 50 itik di Sungai Siak Pekanbaru, Riau. 

Tradisi Melayu menyambut bulan puasa Ramadhan ini sudah ada sejak 1997. Bunyi rebana menambah kemeriahan acara ini.

Terdapat juga kue tradisional khas Melayu yang dijajakan dan acara memandikan anak Yatim dengan air limau. Tradisi ini sejalan dengan ajaran Rasulullah SAW yang menganjurkan umatnya dengan gembira dan mempererat silaturahmi.

Demikian tradisi Melayu menyambut bulan puasa Ramadhan, seru-seru banget ya!

Editor : Puti Aini Yasmin

Bagikan Artikel:
line sharing button

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages