Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Airlangga Hartarto COVID-19 Featured Mudik

    Airlangga: Lebih dari 80 Juta Orang Mudik, tapi Belum Ada Lonjakan Kasus Covid-19 - Kompas

    2 min read

     

    Airlangga: Lebih dari 80 Juta Orang Mudik, tapi Belum Ada Lonjakan Kasus Covid-19

    Kompas.com, 11 Mei 2022, 16:04 WIB
    • KOMPAS.COM/ARI MAULANA KARANG
    Kendaraan dari arah Bandung ditahan sementara saat pemberlakuan one way dari arah Limbangan ke Bandung untuk mengurai kemacetan di Pasar Limbangan, Senin (09/05/2022)
    Kendaraan dari arah Bandung ditahan sementara saat pemberlakuan one way dari arah Limbangan ke Bandung untuk mengurai kemacetan di Pasar Limbangan, Senin (09/05/2022)

    JAKARTA, KOMPAS.com - Meski ada lebih dari 80 juta pemudik Lebaran tahun ini, namun hingga saat ini diklaim belum terjadi lonjakan kasus Covid-19.

    Pernyataan ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam sambutannya pada acara Green Economy Indonesia Summit 2022 di Jakarta, Rabu (11/5/2022).

    "Kemarin yang mudik lebih dari 80 juta, namun dari indikasi yang kita monitor sampai hari ini tidak ada lonjakan kasus (Covid-19)," klaimnya.

    Jika dilihat dari data selama dua tahun terakhir, kasus Covid-19 akan mengalami kenaikan pada hari ke-24 usai perayaan Idul Fitri.

    Namun, dia menegaskan, kenaikan kasus Covid-19 pada waktu tersebut diiringi dengan munculnya varian baru yakni Delta dan Omicron.

    "Kita berharap tidak ada lagi ataupun varian yang berkembang dan tentunya kita berharap akan lebih tidak sekuat Omicron ataupun Delta," tambahnya.

    Airlangga juga menyinggung soal dibutuhkannya red army untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan.

    "Sebetulnya, ini sama dengan menghadapi Pandemi. Jadi, kita sebelunya perlu juga red army untuk kebakaran hutan," kata Airlangga.

    Ini sama halnya dengan pada tahun 1930-an, dunia masih belum memiliki pemadam kebakaran.

    Oleh karenanya, kata Airlangga, kesadaran akan perubahan iklim harus dijaga dan berkomitmen untuk menurunkan 29 persen emisi gas rumah kaca dengan bantuan sendiri.

    Selain itu, juga dibutuhkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 41 persen dari bantuan internasional dengan skenario business as usual (BAU) tahun 2030.

    Sebagaimana diketahui, transisi ekonomi hijau merupakan salah satu agenda penting yang diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama penyelenggaraan G20 Presidency of Indonesia 2022 hingga puncak G20 Presidency di Bali.

    Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
    Komentar
    Additional JS