Begini Bentuk Hilal dan Cara Melihatnya - SINDOnews

 

Begini Bentuk Hilal dan Cara Melihatnya

Rabu, 27 April 2022 - 15:52 WIB
Begini Bentuk Hilal dan Cara Melihatnya
Hilal adalah bulan sabit yang dilihat pertama kali tepat setelah fase Bulan baru. Foto/BMKG
JAKARTA - Hilal adalah bulan sabit yang dilihat pertama kali tepat setelah fase Bulan baru. Syarat bulat sabit yang bisa dikatakan sebagai hilal jika bisa dilihat setelah matahari terbenam.

Hilal yang asli adalah bulan sabit berbentuk seperti huruf U dengan posisi menghadap titik matahari. Ini sesuai dengan istilah bahasa Arab, hilal berarti bulan sabit.

Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hilal adalah penampakan sabit Bulan yang paling awal terlihat dari Bumi sesudah Konjungsi/Ijtima’ dan Matahari terbenam.

Konjungsi adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan dan Matahari sama, dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Sedangkan terbenamnya matahari adalah peristiwa ketika bagian atas piringan Matahari atau Bulan tepat di Horizon-teramati.



Baca juga; Teknologi Canggih yang Dipakai untuk Melihat Hilal

Usia hilal yang biasa diamati para astronom masih kurang dari 12 jam dan ketinggiannya masih di bawah 6 derajat dari cakrawala. Dengan ketinggian seperti itu, hilal akan terbenam kurang lebih sekitar 24 menit setelah Matahari terbenam.
Begini Bentuk Hilal dan Cara Melihatnya


Mencari dan melihat hilal memang tidak mudah. Bentuk hilal yang tipis, serta kesempatan atau rentang waktu yang sangat sempit membuatnya hanya bisa dilihat oleh orang yang ahli. Untuk mempermudah mencari dan melihat hilal, biasanya menggunakan alat bantu seperti teleskop dan kamera CCD yang sangat sensitif.

Dengan pengaturan yang benar, kita dapat melihat hilal yang sangat tipis dan rendah. Dengan kecanggihan teknologi yang ada, perhitungan posisi hilal kini sudah bisa ditentukan.

Baca juga; Mengenal 2 Metode Penentuan Hilal, Ini Perbedaannya

Alasan utama untuk mengamati hilal, karena itu merupakan penanda bahwa awal bulan baru dalam kalender Hijriah sudah dimulai. Bila hilal belum terlihat, maka belum berganti bulan dalam penanggalan Hijriah.



Setelah hilal teramati, itu artinya malamnya sudah masuk awal dari bulan baru. Kalau itu hilal awal Syawal, maka seluruh kegiatan ibadah yang selama Ramadan akan berakhir.
Begini Bentuk Hilal dan Cara Melihatnya


Untuk penentuan awal bulan Syawal 1443 H dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, BMKG menyampaikan informasi bahwa untuk wilayah Indonesia konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 1 Mei 2022.

Baca juga; BMKG: Hilal 1 Syawal 1443 H Berpotensi Terlihat pada 1 Mei 2022

Ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, sekitar antara 3,79 derajat di Merauke, Papua sampai dengan 5,57 derajat di Sabang, Aceh.

Sedangkan Umur bulan di Indonesia saat Matahari terbenam pada 1 Mei 2022, berkisar antara 12,03 jam di Merauke, Papua sampai dengan 15,30 jam di Sabang, Aceh.
(wib)

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya