Khofifah: Ada 114 Kasus Terduga Hepatitis Akut di Jatim By suara

 

Khofifah: Ada 114 Kasus Terduga Hepatitis Akut di Jatim

By
suara.com
4 min
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan ada 114 kasus terduga hepatitis akut di wilayahnya per 4 Mei 2022.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan ada 114 kasus terduga hepatitis akut di wilayahnya per 4 Mei 2022.

Suara.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, pada Kamis (5/5/2022) mengungkapkan bahwa sudah ada 114 kasus terduga hepatitis akut di wilayahnya per 4 Mei 2022.

Ratusan kasus tersebut terdeteksi oleh Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR) Jawa Timur. Kasus-kasus itu tersebar di beberapa kabupaten dan kota.

Berdasarkan data yang dicatat Pemprov Jatim, penyakit ini tidak menyerang kelompok umur spesifik meski cenderung mengalami kenaikan jumlah pada minggu ke-14 hingga ke-17.

"Maka semua orang, baik anak kecil maupun dewasa, harus punya kewaspadaan terhadap bahaya penyakit ini. Kita juga wajib gerak cepat melihat gejalanya. Karena semakin cepat ditangani, peluang untuk menghindari hal yang tidak diinginkan semakin besar," kata Khofifah seperti dilansir dari Antara.

Mantan Menteri Sosial itu menyebut, gejala klinis dari hepatitis akut ini antara lain nyeri perut bagian bawah, diare, muntah-muntah, serta peningkatan enzim hati.

Hingga saat ini tidak ditemukan gejala demam dalam sebagian besar kasus, namun tetap ia mengingatkan agar tidak lengah jika ada warga masyarakat yang mengalami demam.

“Jangan anggap sepele gejala yang ada. Walaupun jarang ada pasien hepatitis akut ini yang menderita demam, tapi alangkah baiknya kalau masyarakat langsung memeriksakan diri ke faskes terdekat kalau sudah merasa tidak enak badan," katanya.

Gubernur perempuan pertama Jatim tersebut juga menekankan pentingnya tindakan preventif dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta protokol kesehatan.

"Tetap cuci tangan dengan sabun, memakan makanan bersih dan sehat, menjaga jarak, serta hindari menggunakan fasilitas atau barang yang sudah digunakan orang lain. Kira-kira hampir sama seperti saat kita menjaga diri dari COVID-19," tuturnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mewaspadai kasus hepatitis akut bergejala berat pada anak yang belum diketahui penyebabnya dan berharap masyarakat tetap tenang.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

“Kami imbau warga tidak panik, tapi sigap melihat gejala yang ditimbulkan,” imbuh Khofifah.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan mengumumkan adanya tiga kasus terduga hepatitis akut di Jakarta. Ketiga pasien, yang merupakan anak-anak, meninggal dunia saat dirawat di RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo, Jakarta pada akhir April kemarin.

Badan Kesehatan Dunia atau WHO secara resmi mempublikasikan tentang KLB hepatitis akut pada 15 Aprii 2022. Pengumuman itu disampaikan WHO usai adanya temuan ratusan kasus di Inggris.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya