KPK Panggil 19 Saksi Dugaan Korupsi Wali Kota Ambon, Ada Kepala Dinas, PNS hingga Swasta - inews

 

KPK Panggil 19 Saksi Dugaan Korupsi Wali Kota Ambon, Ada Kepala Dinas, PNS hingga Swasta

KPK Panggil 19 Saksi Dugaan Korupsi Wali Kota Ambon, Ada Kepala Dinas, PNS hingga Swasta
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy memakai rompi oranye usai ditetapkan sebagai tersangka korupsi. (ANTARA/Benardy Ferdiansyah)

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa 19 saksi terkait kasus dugaan korupsi Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy. Para saksi diperiksa di markas Brimob Polda Maluku.

"Pemeriksaan dilakukan di Satbrimob Polda Maluku," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulis, Jumat (19/5/2022).

Mereka yang diperiksa adalah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon Sirjohn Slarmanat. Kepala Dinas Pendidikan Fahmi Sallatalohy. Kepala Dinas Perhubungan Robert Sapulette. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon Demianus Paais. Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy. Gustaaf Dominggus Sauhatua Nendissa dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon.

Selanjutnya Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan 2012-Mei 2021 Lucia Izaak. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Ambon 2019-2020 Neil Edwin Jan Pattikawa. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Richard Luhukay, dan Kepala Dinas PUPR Kota Ambon Melianus Latuihamallo.

Kemudian staf PT Midi Utama Indonesia 2011-2014 Nandang Wibowo, PNS/Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) 2013-2016/Pokja Pengadaan Barang dan Jasa 2017-2020 Jermias Fredrik Tuhumena. PNS/Sekretaris Wali Kota (sejak 2011)/Bendahara Pengeluaran Operasional Wali Kota (sejak 2017) Nunky Yullien Likumahwa, dan Anthony Liando selaku Direktur CV Angin Timur.

Berikutnya Julien Astrit Tuahatu (alias Lien/alias Uni) selaku Direktur CV Kasih Karunia 1998-sekarang, Direktur PT Kristal Kurnia Jaya 2006-sekarang Julian Kurniawan, Meiske De Fretes sebagai Direktur CV Rotary, Nessy Thomas Lewa selaku Direktris CV Lidio Pratama, dan Kepala DPMPTSP Kota Ambon Ferdinanda Johanna Louhenapessy.

Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan tiga tersangka yakni Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan staf Pemkot Ambon, Andrew Erin Hehanusa sebagai penerima suap dan Amri, karyawan swasta sebagai pemberi suap.

Diduga Richard Louhenapessy menerima suap dari penerimaan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Editor : Reza Yunanto

Bagikan Artikel:
line sharing button

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya