7 Penyandang Disabilitas Ikut UTBK SBMPTN di UB: Kami Terbantu dengan Baik
MALANG, iNews.id - Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) SBMPTN di Universitas Brawijaya (UB) diikuti oleh tujuh peserta penyandang disabilitas. Para peserta berkebutuhan khusus tersebut difasilitasi dengan baik, sehingga bisa mengikuti ujian dengan baik.
Peserta UTBK penyandang disabilitas Dewinta Sasi Kirana mengaku begitu terbantu dengan pelaksanaan UTBK SBMPTN di UB saat ini. Menurutnya, sebelum pelaksanaan tes UTBK dirinya memang sudah mempersiapkan dari rumah dengan melakukan pengecekan lokasi secara virtual, melalui laman Selma.
"Ketika datang di Universitas Brawijaya langsung diarahkan oleh petugas, sehingga tidak kesulitan mencari lokasi," kata Dewinta.
Dirinya menambahkan, pelaksanaan UTBK juga dinilai cukup mematuhi protokol kesehatan sejak masuk ke area tes dengan memakai masker, sarung tangan, sterilisasi ruangan, fasilitas mencuci tangan, dan menjaga jarak antar peserta.
"Pelaksanaan UTBK di UB sangat tertib, prokesnya ketat, saat datang langsung diminta mencuci tangan di tempat yang disediakan," kata peserta yang memilih Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan IPS di UM ini.
Peserta difabel lainnya Iva Salsabila juga mengaku tak kesulitan saat mempersiapkan diri menghadapi UTBK SBMPTN di UB. Bahkan perempuan asal SMAN 1 Bululawang juga menyebut, tidak kesulitan saat mengerjakan soal-soal ujian.
"Alhamdulillah tidak kesulitan saat mengerjakan soal, tetapi harus berburu dengan waktu karena banyak soal dengan bacaan yang panjang," ujar salah satu peserta pengandan disabilitas low vision Iva Salsabila.
Ia menambahkan, akses menuju lokasi ujian juga dapat dengan mudah dijangkau melalui denah dan petunjuk. "Mencari lokasi ujian cukup mudah, dan dengan adanya bantuan pendamping sangat memudahkan sekali," kata peserta lulusan SMAN 1 Bululawang ini.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Aulanni’am, menuturkan, UB juga memfasilitasi peserta UTBK penyandang disabilitas. Ada tujuh peserta difabel, yang terdiri dari dua orang tuna netra dan lima orang tuna daksa. Mereka disediakan ruangan khusus di FISIP dan FILKOM.
"Mereka kami tempatkan di dua fakultas tersebut karena memang ada akses dan fasilitas untuk difabel," katanya.
Editor : Ihya Ulumuddin
Komentar
Posting Komentar