Mayjen TNI Iwan Setiawan, Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1992 yang Pernah Taklukan Gunung Everest - Tribun-medan - Opsiin

Informasi Pilihanku

demo-image
demo-image

Mayjen TNI Iwan Setiawan, Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1992 yang Pernah Taklukan Gunung Everest - Tribun-medan

Share This
Responsive Ads Here

 

Mayjen TNI Iwan Setiawan, Danjen Kopassus Jebolan Akmil 1992 yang Pernah Taklukan Gunung Everest - Tribun-medan.com

Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Hendrik Naipospos

TRIBUN-MEDAN.COM - Danjen Kopassus Ke-35, Mayjen TNI Iwan Setiawan, memiliki karir militer yang mentereng.

Ia adalah lulusan Akademi Militer 1992.

Tamat Akmil, Iwan Setiawan langsung berdinas di korps Baret Merah.

Saat masih menjadi perwira muda, Iwan pernah menjadi anak buah Prabowo Subianto. Kala itu Prabowo menjabat sebagai Danjen Kopassus.

Pada periode tersebut, Prabowo membuka seleksi untuk membentuk tim ekspedisi pendakian Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia yang terletak di perbatasan antara Tibet dan Nepal.

Iwan yang kala itu masih berpangkat Lettu mencoba peruntungannya.

Dari usahanya, ia lolos seleksi dan menjadi salah satu dari sederet anggota tim tersebut pada 1997.

Dikutip dari hot.grid.id, Iwan mengaku, ketika mengikuti tim ekspedisi ini tak mengetahui apa itu Gunung Everest.

Bahkan, ia tak memiliki pengalaman mendaki gunung.

Mengetahui dirinya lolos seleksi, Iwan Setiawan pun meminta izin ke Prabowo untuk menikahi kekasihnya sebelum berpetualang ke Gunung Everest. Prabowo kemudian mengizinkan.

Iwan pun menceritakan halangan yang dihadapinya ketika mendaki gunung tertinggi di dunia itu.

"Saya baru berjalan 100 meter langsung muntah-muntah. Kaget dan memang tidak siap dengan cuaca dingin," terangnya.

Meski mengalami sakit di awal, Iwan pun tak menyerah karena merasa membawa mandat besar di pundaknya.

"Dan saya satu-satunya perwira Akmil yang memimpin. Tumpuan arah dari Pak Prabowo saat itu, termasuk negara, di mana saya bisa mengibarkan bendera merah putih," paparnya.

Dua hari kemudian, Iwan dan rombongan pun melanjutkan perjalanan.

Tak seperti yang diharapkan, Iwan mengalami jatuh bangun.

"Saya terjatuh di ketinggian 8.500 meter, begitu terjatuh saya terbayang istri saya sedang hamil besar. Saya berdoa untuk bisa selamat dan bisa kembali melihat istri saya melahirkan," tambahnya.

"Saya berhasil sampai Mount Everest kemudian saya di puncak itu kehabisan oksigen. Bayangkan nggak orang bisa hidup di ketinggian 8.500 meter dengan suhu minus 50 derajat?" ujarnya.

Berkat kekuatan doa, Iwan dan rombongan pun berhasil selamat dan mengibarkan Bendera Merah-Putih di Puncak Gunung Everest.

"Begitu kembali, berhasil, saya dijemput sama 20 jenderal waktu itu kemudian kita menjadi orang Asia pertama."

"Kemudian dipanggil sama presiden, mendapatkan penghargaan berupa bintang," kata dia.

Tags
Comment Using!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arenanews

Berbagi Informasi

Media Informasi

Opsiinfo9

Post Bottom Ad

Pages