Negara Ini Mau Bantu Putin Gempur Ukraina, Ini Respon Kyiv - CNBC Indonesia

 

Negara Ini Mau Bantu Putin Gempur Ukraina, Ini Respon Kyiv

Tommy Patrio Sorongan, CNBC Indonesia
News
Kamis, 05/05/2022 16:45 WIB
Foto: Citra satelit menunjukkan penyebaran besar helikopter di tenggara Chojniki, Belarusia, dekat perbatasan dengan, Kyiv, Ukraina, Sabtu (26/2/2022). (via REUTERS/MAXAR TECHNOLOGIES)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ukraina buka suara terkait peluang Belarus membantu militer Rusia dalam serangan militer ke wilayahnya. Kyiv mengatakan siap bila memang hal itu terjadi.

Juru Bicara Layanan Perbatasan Negara Ukraina, Andriy Demchenko, mengatakan pihaknya sendiri telah memasukkan skenario bila memang Belarus benar-benar membantu Rusia. Sebelumnya Belarus telah menjadi negara yang digunakan Kremlin untuk memasukkan pasukannya ke Ukraina.

"Kami tidak mengesampingkan bahwa Federasi Rusia pada titik tertentu dapat menggunakan wilayah Belarus, Angkatan Bersenjata Republik Belarus, melawan Ukraina," ujarnya kepada Reuters, Kamis (5/5/2022).

Rusia sendiri telah memulai pelatihan bersama dengan Belarus pada Rabu. Latihan ini memungkinkan Moskow untuk memindahkan lebih banyak pasukan lebih dekat ke perbatasan dengan Ukraina yang notabenenya juga merupakan tetangga langsung Belarus.

Pilihan Redaksi

Selain dari Belarus, Demchenko mengatakan Ukraina juga telah memperkuat perbatasannya dengan wilayah Transnitria. Wilayah ini merupakan sebuah area milik Moldova yang dikuasai kelompok separatis pro-Rusia. Ia dan beberapa pejabat Kyiv mengatakan Moskow sedang berupaya menarik separatis itu untuk membantu serangannya di Ukraina.

Rusia meluncurkan sebuah serangan yang disebutnya sebagai operasi militer khusus ke Ukraina pada 24 Februaril alu. Hingga saat ini, pasukan yang dikirimkan Presiden Vladimir Putin itu sedang memfokuskan serangan ke wilayah Donbass, tepatnya Luhansk dan Donetsk yang juga dikuasai separatis pro Moskow.

Sementara itu, Ukraina terus mendapatkan bantuan persenjataan dari negara-negara Barat untuk menghalau serangan Rusia ini. Beberapa peralatan yang dikirimkan mencakup rudal yang mematikan.

Hal ini membuat Rusia meradang. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan bantuan negara Barat ini akan memicu eskalasi konflik yang cukup besar, bahkan mungkin bermuara pada Perang Dunia Ketiga.


(roy/roy)

Baca Juga

Komentar