Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Ketupat

    Sejarah Tradisi Ketupat Saat Lebaran dan Filosofinya - medcom

    5 min read

     

    Sejarah Tradisi Ketupat Saat Lebaran dan Filosofinya

    Surya Perkasa - 03 Mei 2022 13:41 WIB
    Sejarah Tradisi Ketupat Saat Lebaran dan Filosofinya
    Penjual ketupat mengalami penurunan omzet jika dibandingkan tahun kemarin. Medcom.id/Kautsar
    Jakarta: Ketupat dan lebaran menjadi salah satu tradisi unik di Indonesia saat Idulfitri. Khususnya masyarakat yang berada di pulau Jawa.

    Dikutip dari Oase.id, kupat atau ketupat merupakan simbol perayaan Hari Raya Islam di Jawa sejak masa pemerintahan Demak pada awal abad ke-15. Tradisi lebaran ketupat, atau biasa disebut Syawalan di kalangan masyarakat Jawa tidak lepas dari peran salah satu Walisongo, Sunan Kalijaga.
    BERITA TERKAIT


    Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah dalam tradisi ini. Pertama, bakda lebaran, yang merupakan tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah salat Idulfitri. Kedua, bakda ketupat yang berarti perayaan satu minggu setelahnya. Perayaan setelah menjalankan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal.

    Filosofi ketupat lebaran

    Jika dikupas, filosofi ketupat atau kupat berasal dari bahasa Jawa yang berarti ‘Ngaku lepat’ atau mengaku bersalah. Lalu, daunnya disebut Janur, ‘Jatining nur’ atau hati nurani. Sementara beras (isi ketupat) melambangkan nafsu dunia.

    Selanjutnya, anyaman janur mengartikan kompleksitas masyarakat Jawa yang harus dilekatkan dengan tali silaturhami. Lalu, mengapa bentuk ketupat identik seperti kiblat? Sejumlah literatur menyebut bentuk ini sebagai 'kiblat papat' (empat mata angin) dan ‘Limo pancer’ yang berarti arah kiblat.

    Baca: Sejarah Ketupat di Indonesia, Filosofinya Dalem Tak Sekadar Penganan Khas Lebaran
    Makna ketupat ini memiliki filosofi yang berbeda-beda pula. Dapat ditarik benang merahnya, bahwa ketupat melambangkan nafsu dunia yang dibungkus dengan hati nurani. Juga, diyakini sebagai demitologisasi dan desakralisasi Dewi Sri yang dimuliakan sejak masa kerajaan kuno Majapahit dan Pajajaran.

    Sementara, untuk istilah ‘lebaran’ dimaknai sebagai ‘laku papat’ yang berarti empat tindakan.

    Ketupat merupakan tradisi yang telah muncul sejak era Kerajaan Demak pada abad ke-5.

    Ketupat merupakan tradisi yang telah muncul sejak era Kerajaan Demak pada abad ke-5. Medcom.id

    Filosofi lebaran

    1. Lebaran
    Lebaran yang berarti selesai atau usai. Menandakan bahwa puasa Ramadhan telah atau selesai.

    2. Luberan
    Luberan artinya melimpah seperti air yang tumpah. Selain itu, dimaknai juga berbagi kepada fakir miskin bagi orang-orang yang mampu atau memiliki kelapangan rezeki.

    3. Leburan
    Leburan memiliki makna untuk meleburkan dosa dengan saling bermaafan satu sama lain, dan

    4. Laburan
    Laburan berasal dari kata labor atau kapur putih. Maknanya adalah hati seorang muslim akan kembali suci dengan berbagai ibadah yang dilakukan selama bulan ramadan.


    Artikel ini dilansir dari artikel Oase.id yang berjudul: Mengapa Lebaran Identik dengan Ketupat? Ini Filosofinya

    (SUR)

    Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

    • Share on Whatsapp
    • Share on Line
    • Share on Twitter
    • Share on Facebook
    Komentar
    Additional JS