39 Prajurit Pilihan Kawal Presiden Jokowi di Ukraina
Jumat, 24 Juni 2022 | 12:06 WIB
Oleh: Lenny Tristia Tambun / DAS

Jakarta, Beritasatu.com - Sebanyak 39 prajurit TNI terpilih bakal mengawal perjalanan serta kegiatan Presiden Jokowi pada kunjungan ke Ibu Kota Ukraina, Kyiv, akhir Juni 2022 mendatang.
Perjalanan kali ini berbeda dibanding lawatan-lawatan Presiden Jokowi sebelumnya mengingat Ukraina sedang dalam kondisi berperang dengan Rusia.
Lokasi kunjungan Jokowi berjarak sekitar 380 kilometer dari wilayah perang yang berada di Donetsk.
Guna menjaga keselamatan Presiden RI, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) jauh-jauh hari telah melakukan berbagai persiapan.
Komandan Paspampres Mayjen TNI Budi Utomo mengatakan, ada sebanyak 39 personel Paspampres yang akan disiapkan untuk melindungi Presiden Jokowi.
Mereka ini terdiri dari 10 personel tim penyelamatan, 19 personel grup utama, dan 10 personel tim yang akan berada di lokasi terlebih dahulu.
Persiapan dan latihan yang dilakukan antara lain penyelamatan dari kereta api, dari stasiun, hingga penyelamatan di jalan.
“Dari internal kami sendiri sudah mulai latihan dari beberapa minggu lalu. Sampai hari ini selesai kita latihan, terkait bagaimana kira-kira kegiatan ataupun kejadian apa yang harus kita antisipasi,” ujar Tri Budi Utomo kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
Seperti diberitakan, Presiden Jokowi dijadwalkan menemui Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kyiv dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow untuk menunjukkan kepedulian terhadap isu kemanusiaan terkait dengan perang yang melibatkan kedua negara tersebut.
Kunjungan ke kedua negara itu akan dilakukan Presiden Jokowi seusai menghadiri KTT G-7 di Jerman pada tanggal 26-28 Juni 2022.
Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas NH Kertopati mengapresiasi rencana dan niat Presiden Jokowi menjadi juru damai di tengah perang Ukraina dan Rusia mendapatkan apresiasi.
Namun, keamanan dan keselamatan Presiden Jokowi harus benar-benar dipastikan terjaga dengan baik, karena bisa saja ada pihak yang tidak suka dengan upaya perdamaian ini.
Pada periode pemerintahan pertamanya, Jokowi juga pernah melakukan perjalanan ke wilayah konflik, yakni Afganistan.
Kondisi di Afganistan ketika itu tidak bisa dibilang aman. Sehari sebelum kedatangan rombongan Indonesia, terjadi ledakan di Kabul yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Bahkan, penyerangan ke Akademi Militer di Afghanistan terjadi beberapa jam sebelum Jokowi mendarat pada 29 Januari 2018.
Menurut Jokowi kunjungannya ke Afganistan itu merupakan komitmen kuat Indonesia dalam mendukung perdamaian di sana.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar