Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Serang Ukraina 3 Tahun Lalu Jika Ia Jadi Putin, Dubes Hamianin Meradang - Tribunnews
Gubernur Edy Rahmayadi Sebut Serang Ukraina 3 Tahun Lalu Jika Ia Jadi Putin, Dubes Hamianin Meradang - Halaman all
Dubes Ukraina ini mengaku kecewa dan mengecam keras pernyataan Gubernur Sumatera Utara tersebut.
SERAMBINEWS.COM – Pernyataan Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi membuat Duta Besar (Dubes) Ukraina di Indonesia, Vasyl Hamianin gusar.
Hamianin dibuat meradang dengan ucapan Edy Rahmayadi yang menyebutkan, sudah menyerang Ukraina sejak 3 tahun lalu, seandainya ia adalah Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Dubes Ukraina ini mengaku kecewa dan mengecam keras pernyataan Gubernur Sumatera Utara tersebut.
Untuk diketahui, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengatakan, akan menyerang Ukraina 3 tahun lalu jika dirinya menjadi Vladimir Putin.
Pernyataan Edy ini disampaikan pada acara Bank Indonesia dan disiarkan di YouTube.
Dubes Ukraina untuk Indonesia, Hamianin sangat kecewa dengan pernyataan Edy Rahmayadi tersebut.
Ia bahkan menyatakan bahwa Gubernur Sumut itu tidak memiliki rasa kemanusiaan.
Dalam press briefing secara online pada Rabu (8/6/2022), Hamianin menyebut, komentar Edy sangat memalukan mengingat dirinya adalah pejabat RI yang memiliki darah seorang pejuang.
Pernyataan Edy, sebut Hamianin, secara tidak langsung membenarkan serangan Rusia ke Ukraina. Padahal, Indonesia mengecam segala bentuk kolonialisme.
Komentar Gubernur Sumut itu, dinilai Dubes Ukraina, berbanding terbalik dengan pernyataan Presiden Jokowi yang mengecam perang dan ingin perang segera dihentikan.
Jika masih ada yang meragukan kejahatan perang yang terjadi di negaranya, Vasyl Hamianin mengundang perwakilan Indonesia untuk bergabung dengan tim investigasi di Ukraina.
“Atau datang langsung ke Ukraina untuk melihat sendiri bagaimana hancurnya negaranya itu,” tukas Hamianin dengan nada kecewa.
Beberapa waktu lalu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi membuat pernyataan mengejutkan.
Ia mengatakan akan menyerang Ukraina tiga tahun yang lalu jika menjadi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Edy menyebut, bahwa Ukraina mengganggu stabilitas negara Rusia.
Hal ini diungkapkan Edy saat menghadiri acara Sumatranomic ke-3 yang diadakan oleh Bank Indonesia di Medan pada Senin (6/6/2022).
Edy mulanya mempertanyakan soal ekonomi yang menurun lantaran adanya Covid-19 hingga terjadi peperangan antara Rusia dan Ukraina.
Edy mengatakan, bahwa peperangan tersebut berpengaruh sangat kecil bagi Indonesia.
Bahkan, meski Rusia menghentikan pasokan minyak dan gas (migas), Sumut dinilainya masih bisa memenuhi sendiri kebutuhannya.
Ia kemudian menceritakan mengenai tanggapannya ketika ditanya soal konflik Rusia-Ukraina tersebut.
Edy menyatakan, jika ia menjadi Putin, dia akan menyerang Ukraina tiga tahun yang lalu dibanding saat ini.
Edy Rahmayadi beralasan, karena Ukraina sebagai negara kecil yang mengganggu stabilitas Rusia.
Sebagai informasi, Edy merupakan seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Darat.
Semasa aktif menjadi anggota TNI AD, dirinya pernah bertugas di Kostrad sebagai Panglima Divisi Infanteri Kostrad pada 2014.(*)
Komentar
Posting Komentar