Jokowi Sebut Duit Australia Rp 14,5 T Mengalir ke Jabar, buat Apa Saja?
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengapresiasi investasi yang dilakukan Australia untuk membangun 23 rumah sakit dan 650 klinik di provinsi Jawa Barat senilai US$ 1 miliar atau setara dengan Rp 14,5 triliun (kurs Rp 14,451) selama 20 tahun di Indonesia.
Hal ini disampaikan secara langsung oleh Jokowi dalam acara penyambutan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Istana Bogor pada Senin (06/05/2022), dilansir melalui siaran langsung saluran Youtube Sekretariat Presiden.
Dalam acara penyambutan tersebut, Jokowi mengatakan bahwa dirinya menyambut baik kerjasama di bidang pendidikan dan kesehatan antara kedua negara itu.
"Yang ketiga saya menyambut baik kerjasama di bidang pendidikan dan kesehatan, pembukaan Kampus Monas University di BSD yang diharapkan dapat meningkatkan investasi Australia bagi pengembangan SDM berketerampilan tinggi di Indonesia," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi juga menyebutkan kalau Australia akan bangun 23 rumah sakit dan 650 klinik di Jawa Barat, dimana proyek itu akan berlangsung selama 20 tahun.
"Saya juga mengapresiasi investasi Aspen Medical untuk membangun 23 rumah sakit dan klinik di Provinsi Jawa Barat senilai US$ 1 miliar selama 20 tahun," ujar Presiden RI itu.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa pada November 2020 silam, dua perusahaan medis asal Australia yakni Aspen Medical dan Docta Pty Ltd telah menandatangani kesepakatan untuk investasi senilai US$ 1 miliar di Indonesia.
Lebih lanjut, dalam acara tersebut Jokowi juga turut menekankan mengenai betapa pentingnya penguatan kerjasama di sektor lainnya, salah satunya yaitu di sektor energi dan perubahan Iklim. Dirinya menyambut baik inisiatif PM Albanese terkait kemitraan infrastruktur dan ketahanan iklim RI dan Australia dengan dana hibah awal sebesar US$ 200 Juta.
Sebagai tambahan informasi, kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ke Indonesia pada hari Senin ini membahas dua isu besar yaitu memperkuat kerjasama bilateral dan saling tukar pendapat mengenai berbagai isu di kawasan dan dunia. Komunikasi Jokowi dan Albanese itu telah diawali dengan pembicaraan melalui panggilan telepon yang mereka lakukan pada Jumat pekan lalu.
Jokowi menegaskan kalau Indonesia dan Australia telah memiliki dua pondasi kuat dalam hubungan bilateral yaitu kemitraan strategis komprehensif yang dimiliki sejak 2018 dan IA CEPA yang sudah mulai berlaku di tahun 2020.
Simak Video "Jokowi Bertemu PM Baru Australia, Bahas Ekspor Hingga Perang Ukraina"

(das/das)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar