BANDUNG, iNews.id - Banyak pihak memprediksi peran Rusia-Ukraina akan memicu terjadinya perang dunia ketiga. Kondisi itu menyebabkan banyak pihak waswas akan kondisi dunia ke depan.
Namun begitu, Dosen Program Studi Sastra Rusia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran (Unpad) Supian menilai, ada kemungkinan konflik Rusia-Ukraina akan berakhir di meja perundingan. Sejarah telah membuktikan bagaimana diplomat Uni Soviet mampu menghindarkan konflik perang nuklir pada 1962.
“Ada satu moto yang dipegang teguh para diplomat Rusia-Ukraina hingga saat ini, yaitu ‘lebih baik 10 tahun berunding daripada 1 hari berperang’. Slogan ini jadi kurikulum wajib calon diplomat,” kata Supian dalam keterangan kanal Unpad.
Moto tersebut lahir dari Menteri Luar Negeri Uni Soviet Andrei Gromyko. Dia berhasil menjadi “pahlawan” yang mampu menghindarkan konflik perang nuklir di Kuba melalui meja perundingan.
Menyelisik profil Andrei, sang pahlawan Uni Soviet, ternyata menarik. Supian menemukan, Andrei Gromyko berdarah Ukraina. Hal ini terlihat dari nama belakangnya yang merupakan marga Ukraina. Meski berasal dari Ukraina, Andrei kemudian besar di Moskow sampai dia wafat.
Dari sejarah ini Supian menemukan bahwa Rusia dan Ukraina selayaknya saudara kandung yang tidak bisa dipisahkan. Konflik terjadi akibat soal politik. “Saya yakin konflik ini akan berakhir di meja perundingan,” ujarnya.
Editor : Asep Supiandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar