Reaksi Keras PKB Jatim atas Pernyataan Yenny Wahid: Kami Berkhidmah ke NU! - detik

 www.detik.com /jatim/berita/d-6142666/reaksi-keras-pkb-jatim-atas-pernyataan-yenny-wahid-kami-berkhidmah-ke-nu/amp

Reaksi Keras PKB Jatim atas Pernyataan Yenny Wahid: Kami Berkhidmah ke NU!

Faiq Azmi4-5 minutes



Surabaya - DPW PKB Jatim bereaksi keras atas pernyataan Yenny Wahid yang menyebut PKB mengambil posisi bersebrrangan dengan NU. Sekretaris PKB Jatim Anik Maslachah menegaskan, partainya konsisten berkhidmah ke NU.

"Dua prinsip yang selalu ditanamkan oleh Gus Dur dan Gus Muhaimin pada PKB. Pertama, wajib hukumnya seluruh kader PKB berkhidmah pada NU. Kedua, menjaga dan mempertahankan NKRI. Itulah yang menjadi landasan kami berjuang, baik kader yang berada di legislatif maupun eksekutif," kata Anik kepada detikjatim, Kamis (23/6/2022).

Anik menilai, pernyataan Yenny tidak menggambarkan realita yang ada, bahwa sesungguhnya PKB justru berkhidmah ke NU. Apalagi, saluran aspirasi politik warga NU adalah PKB.

"Karenanya kalau mbak Yeni bilang PKB jangan musuhi NU, ini malah aneh bagi kami. Kualat bagi kami, karena yang menfasilitasi berdirinya PKB adalah NU dan itu diputuskan di forum muktamar ke-30 di Lirboyo, hingga saat ini pun belum dicabut. Bahwa saluran aspirasi politik warga NU adalah PKB, jadi kami tidak ada yang namanya pelanggaran khittah NU. Tanyakan saja pada masyarakat, apa pernah kami memusuhi NU?" ujar Anik.

Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengungkapkan, kader PKB justru sangat getol dalam mengawal program-program yang berpihak pada NU. Misalnya, inisiasi Undang-undang Ponpes agar keberadaanya makin kuat dan berkembang hingga insentif madrasah diniyah dan program-program lainnya.

"Di Jatim sendiri pengawalan akses program hibah setiap tahunnya kami tidak lepas dari Rp 300 miliar untuk penguatan jamiyah NU. Baik untuk sekolah-sekolah, madrasah, rumah sakit NU, kantor-kantor NU, dan banom. Hingga program pelatihan penguatan SDM dan pemberdayaan, tanyakan saja pada masyarakat, partai apa yang paling sering menyapa dan mengawal kebijakan untuk NU," tegasnya.

Anik mengatakan, seluruh kader PKB tidak hanya di Jatim, bahkan seluruh Indonesia bangga atas kepemimpinan Muhaimin Iskandar. Menurut Anik, harga mati PKB mengusung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden.

Seluruh kader PKB sudah bulat untuk segaris lurus dengan keputusan DPP. Gus muhaimin sebagai nakhoda mampu membawa PKB menjadi partai besar di tengah beberapa pihak merongrong kebesaran PKB. Harga mati bagi kader PKB mengantar Cak Imin sebagai capres 2024. Orang lain yang bukan kader tidak punya hak sedikit pun untuk intervensi bahkan melarang," tegasnya.

"Kami tidak gentar sedikit pun, bahkan untuk terus mengabdi dan berjuang melalui politik demi eksistensi NU dan kesejahteraan masyarakat. Di belakang kami adalah para kiai-kiai yang selalu support dengan mendoakan kami untuk bisa lebih manfaat," sambungnya.

Ia menambahkan, PKB Jatim akan bekerja keras untuk merebut kembali kemenangan dalam Pemilu dan mengantarkan Muhaimin Iskandar sebagai presiden.

"Bagi PKB, berpecah belah dan bermusuhan sudah capek dan sudah final. Yang ada hanya membesarkan PKB, merebut kembali kemenangan presiden yang pernah terjadi di tahun 2000, (saat) Gus Dur Presiden dari PKB agar bisa memberikan kemanfaatan pada umat yang lebih luas," tandasnya.

Diketahui, Zaanuba Arifah Chafsoh atau yang akrab disapa Yenny Wahid meminta para politisi untuk tidak memaksakan diri maju di Pilpres 2024. Terutama bagi politisi yang hasil surveinya tidak terlalu baik.

Hal itu diungkapkan Yenny Wahid saat ditanya sejumlah wartawan seusai menjadi pembicara dalam acara Stadium General bertajuk 'Antisipasi Gerakan Radikalisme dan Intoleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara' di Kampus IPDN, Jatinangor, Sumedang, Kamis (22/6/2022).

"Kita mengimbau politisi yang surveinya tidak terlalu ngangkat jangan terlalu ngotot (maju Pilpres), yang paling utama ketua umum PKB itu tidak boleh kemudian mengambil posisi berseberangan dengan NU, kasian umat di bawah," kata Yenny.

Simak Video "Bela Cak Imin, Waketum PKB: PKB Hanya 1, Yenny Wahid Bukan Kader"

Bela Cak Imin, Waketum PKB: PKB Hanya 1, Yenny Wahid Bukan Kader

(dte/dte)

Baca Juga

Komentar