Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured

    BP2MI Sulsel Tidak Berdaya, 24 PMI Tewas di Malaysia, Alami Kondisi Buruk di Tempat Penampungan - Tribunnews

    4 min read

     

    BP2MI Sulsel Tidak Berdaya, 24 PMI Tewas di Malaysia, Alami Kondisi Buruk di Tempat Penampungan - Halaman all

    Editor: Saldy Irawan
    AA
    Kepala BP2MI Wilayah Sulawesi, Muhammad Agus Bustamin melepas PMI ke Arab Saudi di kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Kota Parepare, Jalan Karaeng Burane, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Selasa (19/7/2022) siang.
 
    Kepala BP2MI Wilayah Sulawesi, Muhammad Agus Bustamin melepas PMI ke Arab Saudi di kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Kota Parepare, Jalan Karaeng Burane, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Selasa (19/7/2022) siang.

    TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Sulawesi mengungkapkan sebanyak 24 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sulsel tewas di luar negeri.


    Disampaikan saat pelepasan PMI di kantor Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Kota Parepare, Jalan Karaeng Burane, Kecamatan Ujung, Kota Parepare.


    Kepala BP2MI Wilayah Sulawesi, Muhammad Agus Bustamin mengaku tak berdaya terkait tewasnya PMI di Malaysia.


    "Kami tidak berdaya karena yang dipulangkan itu sudah dipenjara satu tahun," katanya, Selasa (19/7/2022) siang.


    Dia mengungkapkan kondisi dalam penjara atau rumah penampungan buruk.


    Makanan dan air yang kotor menjadi alasan banyaknya PMI yang jatuh sakit hingga meninggal dunia.


    "Air didalam penjara keruh hanya menunggu air hujan. Kondisi makan juga buruk," ujarnya.


    Selain itu, sel rumah penampungan tidak sesuai kapasitasnya.


    "Sel penampungan juga buruk sel yang harusnya diisi delapan orang, disana diisi sampai 20 orang," imbuhnya.


    Dengan kondisi buruk, penyakit penghuni sel berkembang luar biasa.


    "Jadi penyakitnya berkembang sangat luar biasa disitu. Sehingga yang meninggal sekarang itu mencapai 24 orang," jelas Agus.


    Pemerintah, kata Agus melakukan protes keras ke Pemerintah Sabah, Malaysia.


    "Pemerintah Indonesia sementara delegasi menuju Sabah untuk melakukan protes," kata Agus.


    Dia menjelaskan, dua pekan depan 200 deportan akan kembali di pulangkan lewat pelabuhan Parepare.


    "Nah dua pekan depan ini 200 orang kita perjuangkan untuk dipulangkan," ucapnya.


    Pelabuhan Kota Parepare ditetap menjadi pintu masuk pemulangan untuk PMI yang tinggal di Indonesia Timur.


    "Pelabuhan Kota Parepare ditetap menjadi pintu masuk pemulangan karena pemerintah Malaysia cari yang paling murah," ungkap Agus.


    Selain itu ada 68 ribu anak asal Sulsel yang lahir dan besar di Sabah Malaysia. Total warga Sulsel di Malaysia ada 1,3 juta orang di segala sektor pekerjaan.


    Pasalnya, pekerja asal Sulsel ini menikah dan kawin dengan warga setempat.


    PMI inilah yang rentan terazia oleh pihak keamanan Malaysia karena dokumen yang tidak lengkap.


    Selain itu, sektor perkebunan merupakan pekerjaan dengan resiko paling tinggi.


    "Paling banyak yang masuk rumah penampungan itu sektor perkebunan," pungkasnya.


    Laporan Kontributor TribunParepare.com, M Yaumil

    Tags:
    Komentar
    Additional JS