Pasukan Ukraina Dikabarkan Tembaki Luhansk dengan Rudal HIMARS Buatan AS - inews

 

Pasukan Ukraina Dikabarkan Tembaki Luhansk dengan Rudal HIMARS Buatan AS

Ahmad Islamy Jamil
Pasukan Ukraina Dikabarkan Tembaki Luhansk dengan Rudal HIMARS Buatan AS
Penampakan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS), salah satu senjata buatan AS yang dipasok ke Ukraina. (Foto: Korps Marinir AS)

LUHANSK, iNews.id – Pasukan Ukraina dikabarkan menembaki Kota Alchevsk di Luhansk dengan menggunakan sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) buatan AS, Sabtu (9/7/2022) malam. Serangan itu terungkap lewat laporan misi Republik Rakyat Luhansk (LPR) ke Pusat Pengendalian dan Koordinasi Gabungan (JCCC) pada rezim gencatan senjata Ukraina-Rusia.

“Penembakan terekam dari sisi formasi bersenjata Ukraina: pukul 01.10 (05.10 WIB) dari arah Artyomovsk (Bakhmut), di Alchevsk, dengan menggunakan MLRS (sistem peluncur roket ganda) HIMARS sebanyak empat rudal,” ungkap misi LPR dalam sebuah pernyataan yang dirilis di aplikasi Telegram.

Sampai berita ini dibuat, belum ada tanggapan dari pihak Ukraina terkait laporan LPR tersebut.

Pada Jumat (8/7/2022), Presiden AS Joe Biden mengesahkan bantuan militer baru untuk Ukraina sebesar 400 juta AS. Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyatakan, paket bantuan itu mencakup empat HIMARS, 1.000 butir amunisi artileri 155 mm dengan kemampuan presisi yang lebih besar, sistem kontraartileri, serta peralatan tempur lainnya.

Pasokan senjata Barat sangat penting bagi upaya Kiev untuk memukul mundur puluhan ribu tentara Rusia yang dikirim Moskow ke Ukraina.

Sejak melancarkan agresi ke Ukraina pada 24 Februari, pasukan Rusia berhasil merebut sebagian besar negara tetangganya itu. Pasukan Moskow menyelesaikan pengambilalihan Wilayah Luhansk di Ukraina Timur, Minggu (3/7/2022) lalu. Kini, Rusia tengah berfokus untuk merebut penuh Wilayah Donetsk.

Rusia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari, setelah Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk (DPR dan LPR) meminta bantuan untuk membela diri dari provokasi pasukan Kiev. DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia mengklaim, tujuan dari operasi khususnya itu adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” Ukraina.

Editor : Ahmad Islamy Jamil

Bagikan Artikel:
line sharing button

Baca Juga

Komentar