Polisi Kompak Kabur Usai Prarekonstruksi Kasus Brigadir J
Jumat, 22 Jul 2022 22:07 WIB
Polisi kompak tutup mulut setelah menggelar prarekonstruksi kasus penembakan Brigadir J di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jumat (22/7). Foto: CNN Indonesia/ Dias
Jakarta, CNN Indonesia --
Polisi kompak bungkam terkait prarekonstruksi kasus penembakan Brigadir J yang digelar di Balai Pertemuan Metro Jaya, Jumat (22/7).
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi dan Direktur Reserse Kriminal Umum Kombes Hengki Haryadi langsung berlari dan masuk ke mobil saat dikejar awak media.
Sampai berita ini dipublikasikan, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian terkait prarekonstruksi kasus Brigadir J.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo sempat dikonfirmasi, namun dia hanya menjawab akan melakukan pengecekan lebih dulu.
"Coba saya tanyakan dulu," kata Dedi saat dikonfirmasi.
Prarekonstruksi penembakan Brigadir J digelar tertutup. Dari pantauan CNNIndonesia.com, sempat terlihat beberapa anggota berada di tangga dalam gedung BPMJ. Mereka tampak sedang memperagakan adegan dalam prarekonstruksi.
Berdasarkan pengamatan, seorang anggota memperagakan adegan mengeluarkan sebuah pistol dan kemudian melakukan adegan yang tampak seperti posisi menembak.
Prarekonstruksi kasus penembakan Brigadir J dilakukan sekitar dua pekan setelah polisi tersebut diduga tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Kadiv Propa Polri Irjen Ferdy Sambo, Jumat (8/7).
Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).
Demi mengusut kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu.
Kasus ini menjadi sorotan lantaran sarat kejanggalan. Menurut versi polisi, penembakan terhadap Brigadir J bermula dari aksi pelecehan seksual terhadap Istri Ferdy Sambo.
Istri Ferdy lalu teriak hingga membuat Brigadir J keluar kamar. Bharada E, yang juga sedang di rumah, bertanya kepada Brigadir J ihwal apa yang terjadi.
Masih berdasarkan keterangan polisi, Brigadir J langsung menembak ke arah Bharada E. Baku tembak lalu terjadi antara keduanya hingga membuat Brigadir J meninggal dunia.
Namun, keluarga Brigadir J tidak puas dengan penuturan Mabes Polri. Keluarga menyebut jenazah Brigadir J juga ditemukan sayatan serta jari tangan yang putus, sehingga dirasa janggal jika kematian disebabkan oleh baku tembak.
Kasus ini pun berbuntut pada pencopotan sejumlah pejabat di lingkungan Polri. Yakni, Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Kepala Biro Paminal Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi.
(dis/chri)
Saksikan Video di Bawah Ini:
VIDEO: Ferdy Sambo Dinonaktifkan Dari Propam Polri
Ini adalah halaman terakhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar