Upacara saat Tahun Baru Islam, Ini Makna Pengibaran Bendera Alam Pedang di Banda Aceh - Pikiran-Rakyat.com
Khairunnisa Fauzatul A2-2 minutes 30/7/2022Diketahui, tradisi terkait Tahun Baru Islam yang dimaksud adalah pengibaran Bendera Alam Pedang yang berlangsung di Istana Darul Ihsan, Istana Kerajaan Aceh Darussalam, di Banda Aceh pada Sabtu hari ini, 30 Juli 2022.
Dengan melakukan pengibaran bendera alam pedang, keluarga besar pewaris Kerajaan Aceh Darussalam ingin menampilkan perayaan Tahun Baru Islam yang lebih khidmat.
Adapun upacara pengibaran bendera alam pedang itu, dipimpin langsung oleh sosok pewaris Kerajaan Aceh Darussalam Tuangku Muhammad (I) ZN Al Haj.
Dalam pelaksanaan upacara, para peserta terlihat mengenakan baju adat Aceh, yang lengkap dengan lencana penghargaan di dada.
Meski pengibaran bendera lokal, Merah Putih juga terlihat berkibar pertama dalam upacara itu, lengkap dengan iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Baca Juga: Persib Gagal Persembahkan Kemenangan Pertama, Rene Alberts Akui Kecewa Besar
Kemudian baru berlanjut dengan pengibaran bendera alam pedang dengan iringan selawat.
Terkait upacara itu, Sekretariat Kerajaan, Prof TH Muhammad Siddiq Armia menyatakan pengibaran bendera alam pedang memiliki nilai filosofis yang mendalam.
Salah satunya, nilai filosofis terkait Pancasila yang menjadi falsafah kebangsaan
"Alam pedang ini bendera adat istiadat, bendera pemersatu, dan bendera penyemangat masyarakat Aceh. Bendera ini warisan yang sudah ada sejak ratusan tahun silam," kata Prof HT Muhammad Siddiq Armia mengungkapkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara News.
Lebih lanjut, Prof Siddiq mengaku bahwa pengibaran bendera alam pedang setiap 1 Muharram, juga memiliki makna tersendiri.
Tak lain, keinginan untuk menjadikan Tahun Baru Islam sebagai momentun untuk menguatkan ukhuwah islamiah dan nasionalisme kebangsaan.
"Upacara dan pengibaran bendera alam pedang ini dilakukan setiap 1 Muharam. Mengapa setiap 1 Muharam? Karena merupakan awal tahun hijriah dan menjadi momentum dan penyemangat menyambut tahun baru Islam," kata Prof HT Muhammad Siddiq Armia mengakhiri pernyataan.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar