WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menghubungi Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida beberapa saat setelah pembunuhan Shinzo Abe pada Jumat (8/7/2022). Pada kesempatan itu, Biden mengungkapkan kemarahan terkait penembakan Abe.
"Presiden Biden menelepon Perdana Menteri Kishida hari ini untuk mengungkapkan kemarahan, kesedihan, dan belasungkawa yang mendalam atas kematian dan kekerasan penembakan yang tragis terhadap mantan Perdana Menteri Abe Shinzo," bunyi pernyataan Gedung Putih, dikutip dari Reuters, Sabtu (9/7/2022).
Dalam pidato yang disiarkan televisi, Kishida mengatakan sangat sedih dan kehabisan kata-kata atas kematian tragis pria 67 tahun itu.
“Kita kehilangan seorang pemimpin besar yang mencintai bangsa, memandang ke depan dan menorehkan prestasi besar di berbagai bidang untuk masa depan negeri ini,” ujarnya.
Dia bahkan menggunakan kata-kata keras untuk mengecam penembakan Abe dengan menyebutnya sebagai aksi biadab yang tidak bisa ditoleransi.
Sebelum menelepon Kishida, Biden juga mengungkapkan kesedihannya atas penembakan itu dalam cuitan.
"Saya terkejut, marah, dan sangat sedih dengan berita bahwa teman saya, Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang, ditembak dan dibunuh. Dia adalah juaranya persahabatan antara rakyat kita. Amerika Serikat berdiri bersama rakyat Jepang di saat masa-masa sedih ini," ujar Biden.
Duta Besar AS untuk Jepang Rahm Emmanuel juga mengungkapkan perasaan serupa. Dia menggambarkan Abe sebagai pemimpin di depan zamannya.
“Kejernihan suaranya akan sangat dirindukan. Amerika Serikat kehilangan mitra tepercaya dan pendukung blak-blakan untuk cita-cita bersama,” kata Emmanuel.
Mantan Presiden AS Donald Trump turut mengomentari pembunuhan Abe dengan mengatakan serangan tersebut merupakan pukulan luar biasa bagi rakyat Jepang. Dia menyebut kejadian itu sebagai kabar yang menghancurkan.
"Dia adalah teman sejati untuk saya dan, yang lebih penting, bagi Amerika," kata Trump, di media sosial.
Editor : Anton Suhartono
Komentar
Posting Komentar