Bentrokan Dini Hari, Kantor Pemuda Pancasila Dibakar, Polisi Dibacok, Kepala Lingkungan Ditembak - Tribunjateng
Bentrokan Dini Hari, Kantor Pemuda Pancasila Dibakar, Polisi Dibacok, Kepala Lingkungan Ditembak - Tribunjateng.com
TRIBUNJATENG.COM,MEDAN - Korban berjatihan saat insiden bentrokan antara masa terjadi.
Diduga, pihak yang terlibat bentrokan adalah Pemuda Pancasila dengan Ikatan Pemuda Karya
Ngerinya suasana bentrokan terlihat dari dampaknya.
Pos Pemuda Pancasila dibakar, polisi dibacok, hingga Kepala lingkungan mengalami luka ditembak.
Menurut laporan, insiden bentrokan antara massa yang disebut-sebut Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya ini terjadi pada Selasa (9/8/2022) dinihari, di seputaran Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Kronologis bentrokan Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya
Menurut informasi, bentrokan antara massa diduga Pemuda Pancasila dan Ikatan Pemuda Karya ini sebenarnya buntut dari masalah sebelumnya.
Kedua kubu sudah terlibat cekcok beberapa hari sebelum bentrokan besar pecah.
Pada Senin (8/8/2022) tengah malam, keributan terjadi di sekitar Blok 15 Kelurahan Belawan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan.
Mendapat laporan ada bentrokan, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Rudi Shaputra bersama Pawas Polsek belawan, Iptu Bambang dan sejumlah perwira lainnya turun ke lokasi.
Para perwira ini berusaha meredam aksi bentrokan, dengan meminta masyarakat membubarkan diri.
Namun, upaya yang dilakukan petugas sia-sia.
Bentrokan makin meluas, hingga Selasa (9/9/2022) dinihari.
Karena bentrokan makin besar, petugas mengerahkan pasukan bantuan dari Samapta Polres Pelabuhan Belawan.
Polisi dan kepala lingkungan kemudian menyisir lokasi bentrokan, guna memecah massa, agar bentrokan usai.
Sayangnya, upaya yang dilakukan petugas tak membuahkan hasil.
Bahkan, dalam bentrokan ini, polisi dibacok dan Kepling ditembak.
Adapun korban polisi dibacok bernama Aiptu Kiki.
Sementara Kepling yang kena tembak yakni Kepala Lingkungan XVII, Ronaldo Sianturi.
Karena ada petugas dan kepling yang terluka, polisi pun kemudian meletuskan tembakan peringatan ke udara berkali-kali.
Di tengah upaya polisi, ternyata pos Pemuda Pancasila yang ada di Jalan PLTU dibakar.
Belum jelas siapa yang membakar pos Pemuda Pancasila itu.
Apakah dari kubu Ikatan Pemuda Karya, atau dari masyarakat pendukung OKP.
Kepling ditembak senapan angin
Kepala Lingkungan XVII, Ronaldo Sianturi menderita luka tembak di bokongnya.
Ronaldo diduga ditembak menggunakan senapan angin.
Akibat tembakan ini, bokong Ronaldo bolong sedalam lima sentimeter.
Korban kemudian dilarikan ke RS PHC Belawan untuk mendapatkan perawatan.
Warga mengaku ditembak polisi
Padli Koto, warga yang ada di sekitar lokasi bentrokan mengaku ditembak polisi.
Akibat penembakan ini, paha korban jebol.
Belum jelas senjata jenis apa yang melukai Padli Koto.
Apakah senjata api biasa, atau senjata api laras panjang.
Hanya saja, kuasa hukum Padli Koto menduga bahwa kliennya ditembak menggunakan senjata api laras panjang.
Menurut Dwi Ngai Sinaga, kuasa hukum Padli Koto, di lokasi ditemukan sejumlah selongsong peluru.
Namun apakah selongsong itu yang sempat dipakai polisi untuk menembak warga, masih belum terjawab.
Dwi Ngai Sinaga mengaku akan melaporkan kasus ini ke Polda Sumut.
Jawaban Kapolsek Belawan soal selongsong
Kapolsek belawan, Kompol DJ Naibaho mengatakan bahwa selongsong peluru yang ada di lokasi bentrokan merupakan sisa dari senjata polisi.
Kata Naibaho, selongsong itu sisa letusan senjata petugas, ketika berupaya membubarkan aksi bentrokan.
Jadi, kata dia, tidak ada hubungannya dengan aksi penembakan terhadap warga.
"Kalau selongsong peluru itu semalam, namanya tawuran. Ada tembakan peringatan, karena kita juga mau diserang," sebutnya.
Dijelaskannya, keributan itu sendiri awalnya diakibatkan karena bentrok antar OKP.
"Pertama antar organisasi, kemudian ikut-ikutan masyarakat," ungkapnya.
Lebih lanjut, Naibaho menyebutkan bahwa saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait informasi penembakan tersebut.
"Dugaan kita ada yang membawa senapan angin waktu itu. Saat ini kasus itu masih kita selidiki," pungkasnya.(tribun-medan.com)
Komentar
Posting Komentar