Isu LGBT Menguat Kini Ada Desakan Ferdy Sambo Periksa Dubur Usai Otopsi Dubur Brigadir J Sudah Dilakukan - Pikiran Rakyat

 

Isu LGBT Menguat Kini Ada Desakan Ferdy Sambo Periksa Dubur Usai Otopsi Dubur Brigadir J Sudah Dilakukan

By Tim Teras Gorontalo 05
gorontalo.pikiran-rakyat.com
5 min
Isu LGBT menguat, kini Ferdy Sambo didesak melakukan otopsi dubur setelah Brigadir J selesai dilakukan. /foto Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo
Isu LGBT menguat, kini Ferdy Sambo didesak melakukan otopsi dubur setelah Brigadir J selesai dilakukan. /foto Pikiran Rakyat/edit Teras Gorontalo

TERAS GORNTALO - Isu LGBT kini menguat dalam kasus pembunuhan Birgadir J.

Bahkan kini ada desakan untuk memeriksa dubur Ferdy Sambo setelah hasil otopsi dubur Brigadir J sudah selesai dilakukan.

Penyidikan belum usai, kini muncul isu baru dalam kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, yakni isu LGBT.

Isu LGBT tersebut semakin kencang berembus sejak Irjen Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.

Hal yang membuat masyarakat semakin yakin akan adanya isu LGBT dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Ferdy Sambo adalah karena pihak kepolisian tidak akan membuka motifnya ke publik.

Kabareskrim Polri Agus Andrianto menyebutkan bahwa motif pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo hanya akan menjadi konsumsi penyidik.

Sementara itu, pernyataan Deolipa Yumara terkait isu Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) dalam pusaran kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Brigadir Yosua Hutabarat membuat kasus ini semakin runyam.

Deolipa Yumara merupakan pengacara kedua yang ditunjuk Bareskrim Polri membela Bharada E atau Bharada Richard Eliezer.

Hanya saja, kuasa hukum Deolipa Yumara hanya aktif dalam kurun waktu kurang dari sepekan yakni Sabtu 6 Agustus hingga 10 Agustus 2022.

Deolipa Yumara menyinggung soal kecemburuan sesama jenis pria dan pria.

Publik penasaran dengan motif pembunuhan Brigadir Joshua Hutabarat alias Brigadir J.

Ada yang menyebut motif perselingkuhan empat segi, adapula yang mengaitkan dengan LGBT.

Otopsi dubur Brigadir J pun sudah kelar.

Otopsi dubur Brigadir J telah dilakukan pada akhir Juli 2022 lalu.

Kabarnya, hasil otopsi dubur Brigadir J akan disampaikan oleh tim dokter forensik pada Senin (22/8). Hasil otopsi akan diberikan ke Bareskrim Polri.

Selain otopsi dubur, hasil otopsi kelamin Brigadir J juga akan dilaporkan kepada Tim Khusus (Timsus) yang menangani kasus pembunuhan Brigadir Joshua.

Setelah hasil otopsi Brigadir J keluar, ada yang meminta agar dubur Ferdy Sambo juga diperiksa.

Pemeriksaan dubur Ferdy Sambo bertujuan untuk mengetahui apakah jenderal bintang dua itu LGBT atau bukan.

Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso mengaku mengetahui isu LGBT dalam kasus Ferdy Sambo yang ramai diperbincangkan warganet.

Sugeng mengatakan sampai saat ini LGBT dalam kasus Sambo hanya isu karena belum ada buktinya.

"Saya tahu, tapi isu juga. Sama seperti yang beredar soal perselingkuhan, isu juga. Karena saya minta bukti foto, enggak saya dapat," jelas Sugeng, dikutip Sewaktu.com dari Pojoksatu.id, Sabtu (20/8).

Sugeng kemudian menyinggung soal permintaan otopsi dubur Brigadir Joshua yang disampaikan oleh pengacaranya.

Otopsi ulang jenazah Brigadir Joshua sudah dilakukan pada Rabu 27 Juli 2022. Tinggal menunggu hasilnya.

"Tapi yang menarik ini sebetulnya bukti otopsi. Ada suara keluarga minta otopsi dubur. Makanya itu kita akan tahu nih hari Senin. Hari Senin katanya mau ada laporan hasil otopsi," kata Sugeng, dikutip Teras Gorontalo dari Sewaktu dengan judul: Otopsi Dubur Brigadir J Kelar, Giliran Dubur Ferdy Sambo Harus Diperiksa.

Selain hasil otopsi dubur, hasil otopsi kelamin Brigadir Joshua juga akan dilaporkan oleh tim dokter forensik.

"Apakah ada serangan terhadap kelaminnya si Joshua, kita akan tahu hasilnya Senin depan," beber Sugeng.

Sugeng mengaku tidak mau membahas secara rinci soal LGBT karena dia tidak memiliki bukti.

"Jadi soal LGBT ini atau bagaimana, ini juga isu yang saya dengar. Saya gak pernah bicara soal itu," kata Sugeng.

Kalaupun ditanya, Sugeng mengatakan dirinya hanya akan menjawab bahwa LGBT itu isu.

Kendati demikian, pernyataan Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo seolah membenarkan adanya LGBT dalam kasus Ferdy Sambo.

"Pernyataan itu (LGBT) tewakili sepertinya dengan pernyataan Dedi Prasetyo yang menyatakan ini kalau motifnya dibuka, kasihan kedua belah pihak," beber Sugeng.

Selain Dedi Prasetyo, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengisyaratkan bahwa motif pembunuhan Brigadir Joshua ada kaitannya dengan LGBT.

Menurut Sugeng, Mahfud MD telah mengatakan motifnya hanya boleh didengar oleh orang dewasa karena mengerikan campur menjijikkan.

"Pak Mahfud mengatakan motif ini 18 tahun ke atas, menjijikkan. Apa itu menjijikkan? Ya, kalau misalnya selingkuh kan tidak menjijikkan," kata Sugeng.

"Selingkuh itu sesuatu yang biasa kalau itu heteroseksual. Tapi kalau dalam konteks seksual yang menjijikkan itu dalam pergaulan sosial kita yang masih tidak bisa diterima memang LGBT," tandas Sugeng Teguh Santoso.

Sebelumnya Sugeng menyarankan agar Bareskrim Polri sebaiknya mengumumkan motif pembunuhan Brigadir Joshua.

"Bareskrim harus buka supaya tidak berputar-putar. Karena keterangan yang menjadi sahih adalah di Bareskrim," kata Sugeng beberapa waktu lalu.

Menurut Sugeng, tidak ada problem jika motif dibuka. Asal tujuannya memang untuk membenahi Polri.

"Karena khawatirnya kalau dibuka kan terjadi aib. Pejabat utama Polri punya motif kok seperti ini," jelas Sugeng.

"Artinya kegagalan institusi Polri dengan satu mekanisme regulasi dan juga mekanisme pengawasan kepada anggotanya gagal," tambah pria yang pernah mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Bogor itu.

Ia menduga Bareskrim Polri sampai saat ini belum mengumumkan motifnya karena khawatir dengan imbas tersebut.

"Yang kedua, jangan salah, kalau motif ini kemudian membuat malu pihak personalnya Sambo, ya pihak yang sedang memeriksa sekarang ini juga sedang berhitung," bebernya.

"Karena saya mendengar kelompok Sambo, geng Sambo ini juga tidak diam-diam saja," tandas Sugeng.

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir Joshua, Jhonson Panjaitan meminta agar tim dokter forensik juga memeriksa bagian kemaluan dan dubur Brigadir Joshua.

Hal itu disebut perlu dilakukan karena ketika keluarga mengecek kejanggalan tubuh Brigadir Joshua, bagian itunya tidak diperiksa.

"Ini juga yang penting, itu bagian kemaluan. Selain itu juga dubur ya. Itu juga penting," terang Johnson pada Rabu, 27 Juli 2022.

Setelah otopsi dubur Brigadir J kelar, kini giliran dubur Ferdy Sambo yang harus diperiksa. (Ridwan Alfathan/Sewaktu.com)

Baca Juga

Komentar