Kemarau Diprediksi Lebih Singkat, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Hidrometeorologi

BANDUNG BARAT, iNews.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung menyebutkan kemarau tahun ini kondisinya lebih basah. Hal itu dipengaruhi oleh kondisi kelembaban udara pada ketinggian 3,5 kilometer di atas permukaan laut.
"Musim kemarau ini disertai potensi hujan karena kondisinya cenderung basah. Makanya sesekali ada hujan turun," kata Prakirawan BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Iid Mujtahiddin saat dikonfirmasi, Selasa (16/8/2022).
Menurutnya, siklus musim kemarau tahun ini di beberapa daerah memang masih dipengaruhi gangguan global yakni adanya fenomena La Nina dalam kondisi lemah. Gangguan itu menyebabkan beberapa wilayah yang kemaraunya dimulai di bulan Juli.
Potensi hujan yang disertai angin serta petir dalam beberapa hari ke depan masih berpotensi terjadi. Oleh karenanya masyarakat diminta tetap waspada, karena kelembaban cenderung basah sehingga ada potensi pertumbuhan awan hujan di sore dan malam hari.
"Melihat femomena itu, musim kemarau tahun ini juga diprediksi lebih singkat yaitu di bulan Juli, Agustus, September," sebutnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Duddy Prabowo mengimbau warga tetap mewaspadai potensi angin kencang disertai hujan deras yang masih berpotensi terjadi. Seperti yang terjadi pada Minggu lalu ketika wilayah KBB diguyur hujan yang disertai angin kencang. Bahkan ada puluhan rumah rusak setelah diterjang angin puting beliung.
"Masyarakat diimbau tetap waspada bencana hidrometeorologi karena masih ada potensi hujan deras. Kita terus berkoordinasi dengan BMKG yang menyebutkan jika sekarang masuk kemarau basah," ucapnya.
Editor : Asep Supiandi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar