Liga Muslim Dunia: Serangan ke Salman Rushdie Tak Diterima Islam - BeritaSatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Liga Muslim Dunia: Serangan ke Salman Rushdie Tak Diterima Islam - BeritaSatu

Share This

 

Liga Muslim Dunia: Serangan ke Salman Rushdie Tak Diterima Islam

Senin, 22 Agustus 2022 | 12:20 WIB
Oleh: Surya Lesmana / LES

Salman Rushdie
Salman Rushdie (Foto: AFP)

Rimini, Beritasatu.com - Sekjen Liga Muslim Dunia (MWL) Muhammad bin Abdul Karim Al-Issa menyebut, serangan ke Salman Rushdie sebagai “kejahatan yang tidak diterima Islam.”

Serangan ke Salman Rushdie penulis buku Ayat-ayat Setan terjadi saat warga Inggris itu tampil di depan publik di New York beberapa waktu lalu.

Advertisement

Dalam sebuah wawancara dengan Arab News di sela-sela kegiatan dialog antaragama di kota Rimini Italia, Al-Issa berkata: “Islam menentang kekerasan dan tidak pernah bisa mengakui metode kekerasan apa pun. Isu-isu agama dan intelektual, termasuk ungkapan-ungkapan yang mungkin dibaca seluruhnya atau sebagian sebagai menyinggung, tidak akan pernah bisa ditangani dengan cara-cara kekerasan ini.”

Al-Issa berbicara setelah pertemuan yang panjang dan bersahabat dengan ketua Konferensi Waligereja Italia, Kardinal Matteo Maria Zuppi.

“Ada teks-teks dalam agama Islam yang menentang kekerasan. Dan teks itu eksplisit,” katanya.

Al-Issa, yang juga presiden Organisasi Halal Islam Internasional dan mantan menteri kehakiman Arab Saudi, dianggap sebagai suara global Islam moderat serta tokoh kunci dalam perjuangan untuk memerangi ideologi ekstremis. Para pemimpin agama dan pejabat pemerintah sama-sama memuji dia atas upayanya untuk mempromosikan moderasi, kerja sama, dan koeksistensi di antara semua orang.

Dia menerima sambutan hangat di “Pertemuan Persahabatan Antar Umat” ke-43 di Rimini, yang diselenggarakan oleh Comunione e Liberazione, sebuah gerakan Katolik Roma terkemuka.

Al-Issa mengatakan, agama “adalah nalar dari keberadaan manusia dalam kehidupan ini, jumlah nilai-nilai yang didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu, yang pada dasarnya tidak hanya ada filsafat tetapi juga sumber agama yang berasal dari Tuhan. Untuk ini kita berbicara tentang nilai-nilai, baik agama maupun manusia. Nilai-nilai ini mewakili rasa agama dan naluri keagamaan. Ini juga berarti rasa iman dalam diri manusia.”

Gairah dan cinta, katanya, adalah “faktor sentral dalam agama,” Al-Issa menambahkan: “Orang percaya harus mencintai semua orang lain bahkan jika dia tidak setuju dengan mereka. Orang percaya tahu bahwa cinta dan belas kasihan dibutuhkan dalam hidup ini. Cinta adalah kehidupan, koeksistensi, kedamaian, harmoni.”

Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini

Sumber: Arab News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages