Menag Evaluasi Haji, Minta Kegiatan Tur Dikurangi
- MCH 2022
VIVA Nasional – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan akan mengevaluasi program bimbingan ibadah haji dan umrah bagi jemaah haji Indonesia di masa mendatang. Ini disampaikan ketika Yaqut memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah pada Minggu, 17 Juli 2022.
Sebab menurut Yaqut masih banyak program bimbingan ibadah haji dan umrah yang dinilai tidak tepat, dengan tidak mempertimbangkan kondisi kesehatan dan usia jemaah haji.
Maka dari itu dia meminta kepada Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) supaya memperhatikan kesehatan jemaah haji sebelum menyusun program.
Menag, Yaqut Cholil Qoumas usai memimpin rapat evaluasi haji 2022
- MCH 2022
"Temuan kita, masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri melaksanakan ritual sunnah. Termasuk program dari KBIHU itu menurut kami perlu lebih memperhatikan kondisi jemaah," kata Yaqut, seperti dikutip dari keterangan pers Kementerian Agama. Selasa, 19 Juli 2022.
Menurut Yaqut, penyesuaian program sangat penting dilakukan guna menjaga kondisi kesehatan jemaah. Sebab, setelah menjalani puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tidak sedikit jemaah Indonesia yang mengalami kelelahan.
Yaqut menambahkan, KBIHU juga harus jeli melihat kondisi jemaah haji dalam program ibadah sunnah. Dia juga meminta supaya kegiatan yang tergolong bukan wajib atau mubah, seperti jalan-jalan atau tur keliling kota dan sejenisnya dibatasi karena menguras tenaga jemaah.
"Kita akan minta kepada seluruh petugas termasuk KBIHU agar pelayanan berorientasi pada kemampuan fisik jemaah," tegasnya.
Yaqut juga meminta pembimbing ibadah haji turut dievaluasi.
Komentar
Posting Komentar