Sejarah Shalawat Asyghil: Digubah Saat Keturunan Nabi Muhammad...
Sejarah Shalawat Asyghil: Digubah Saat Keturunan Nabi Muhammad Terdzalimi
Muhajirin Selasa, 05 Oktober 2021 - 13:22 WIB

Ilustrasi shalawat asyghil (foto: langit7.id)
LANGIT7.ID - Salah satu shalawat yang cukup populer di masyarakat adalah shalawat asyghil. Lantunan shalawat ini banyak diputar di masjid-masjid sejak tahun 1980an.
Guru Besar bidang Ilmu Fiqih di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. KH. Ahmad Zahro, mengungkapkan bahwa shalawat asyghil berasal dari Ja’far ash-Shadiq (wafat 138 H). Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umayyah dan awal era Abbasiyah yang penuh intrik dan konflik politik.
“Shalawat Asyghil artinya shalawat sibukkan. Siapa yang disibukkan? Orang-orang dzalim,” kata Kiai Ahmad Zahro, melalui kanal youtube Azahro Official, dikutip Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: Sejarah Shalawat Burdah: Ditulis Imam Busyiri saat Lumpuh, Sembuh Setelah Bermimpi Jumpa Nabi
Dia menceritakan, shalawat itu muncul salah satunya ketika ahlul bayt atau keturunan Nabi Muhammad SAW mengalami persekusi oleh Bani Umayyah, terutama di masa Yazid bin Muawiyyah. Bahkan menurut sebagian sejarawan pasukan Yazid tertuduh sebagai pihak yang memenggal leher Sayyidina Husein, cucu Rasulullah SAW. Meskipun peran Yazid dalam insiden itu tidak dapat dibuktikan.
“Di zaman itu, keturunan Nabi Muhammad terpersekusi. Nah, sayyidina Ja’far Ash-Shadiq membuat shalawat Asyghil. Dia berdoa agar orang-orang zalim itu ribut sesama mereka sendiri,” kata KH Ahmad Zahro.
Ja’far Ash-Shadiq membaca shalawat itu tiap kali qunut. Ia berdoa sebagaimana doa yang ada dalam redaksi shalawat itu.
Shalawat Asyghil juga dikenal dengan sebutan shalawat Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Baalawy (wafat 1122 H). Sebab, shalawat ini tercantum dalam kitab kumpulan shalawat beliau, yakni ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’.
Menurut para ulama, sebagaimana latar belakang digubahnya shalawat ini, keutamaan membacanya adalah dalam rangka memohon perlindungan dari orang-orang dzalim.
Berikut bacaan Shalawat Asyghil:
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙŠ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØَÙ…َّدٍ ÙˆَØ£َØ´ْغِÙ„ِ الظَّالِÙ…ِÙŠْÙ†َ بِالظَّالِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَØ£َØ®ْرِجْÙ†َا Ù…ِÙ†ْ بَÙŠْÙ†ِÙ‡ِÙ…ْ سَالِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَعَÙ„َÙŠ الِÙ‡ِ ÙˆَصَØْبِÙ‡ِ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ
Allohumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin
Wa Asyghilidz Dzoolimiina Bidz-Dzoolimiina
Wa Akhrijnaa Min Baynihim Saalimiin
Wa 'Alaa Alihi Wa Shohbihii Ajma'in
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.
Guru Besar bidang Ilmu Fiqih di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Prof. Dr. KH. Ahmad Zahro, mengungkapkan bahwa shalawat asyghil berasal dari Ja’far ash-Shadiq (wafat 138 H). Beliau hidup di akhir masa Dinasti Umayyah dan awal era Abbasiyah yang penuh intrik dan konflik politik.
“Shalawat Asyghil artinya shalawat sibukkan. Siapa yang disibukkan? Orang-orang dzalim,” kata Kiai Ahmad Zahro, melalui kanal youtube Azahro Official, dikutip Selasa (5/10/2021).
Baca Juga: Sejarah Shalawat Burdah: Ditulis Imam Busyiri saat Lumpuh, Sembuh Setelah Bermimpi Jumpa Nabi
Dia menceritakan, shalawat itu muncul salah satunya ketika ahlul bayt atau keturunan Nabi Muhammad SAW mengalami persekusi oleh Bani Umayyah, terutama di masa Yazid bin Muawiyyah. Bahkan menurut sebagian sejarawan pasukan Yazid tertuduh sebagai pihak yang memenggal leher Sayyidina Husein, cucu Rasulullah SAW. Meskipun peran Yazid dalam insiden itu tidak dapat dibuktikan.
“Di zaman itu, keturunan Nabi Muhammad terpersekusi. Nah, sayyidina Ja’far Ash-Shadiq membuat shalawat Asyghil. Dia berdoa agar orang-orang zalim itu ribut sesama mereka sendiri,” kata KH Ahmad Zahro.
Ja’far Ash-Shadiq membaca shalawat itu tiap kali qunut. Ia berdoa sebagaimana doa yang ada dalam redaksi shalawat itu.
Shalawat Asyghil juga dikenal dengan sebutan shalawat Habib Ahmad bin Umar al-Hinduan Baalawy (wafat 1122 H). Sebab, shalawat ini tercantum dalam kitab kumpulan shalawat beliau, yakni ‘al-Kawakib al-Mudhi’ah Fi Dzikr al-Shalah Ala Khair al-Bariyyah’.
Menurut para ulama, sebagaimana latar belakang digubahnya shalawat ini, keutamaan membacanya adalah dalam rangka memohon perlindungan dari orang-orang dzalim.
Berikut bacaan Shalawat Asyghil:
اللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„َÙŠ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØَÙ…َّدٍ ÙˆَØ£َØ´ْغِÙ„ِ الظَّالِÙ…ِÙŠْÙ†َ بِالظَّالِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَØ£َØ®ْرِجْÙ†َا Ù…ِÙ†ْ بَÙŠْÙ†ِÙ‡ِÙ…ْ سَالِÙ…ِÙŠْÙ†َ ÙˆَعَÙ„َÙŠ الِÙ‡ِ ÙˆَصَØْبِÙ‡ِ Ø£َجْÙ…َعِÙŠْÙ†َ
Allohumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammadin
Wa Asyghilidz Dzoolimiina Bidz-Dzoolimiina
Wa Akhrijnaa Min Baynihim Saalimiin
Wa 'Alaa Alihi Wa Shohbihii Ajma'in
Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berilanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.
(jqf)
Bagikan Artikel Ini :

Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
melalui notifikasi browser Anda.
TOPIK TERKAIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar