Takut Dilacak Ferdy Sambo, Bharada E Minta Tunangan Ganti Nomor Telepon
Tersangka pembunuhan Brigadir Yoshua alias Brigadir J, Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, disebut dalam kondisi tertekan.
Hal ini lantaran ia khawatir terjadi apa-apa pada dirinya dan keluarga jika dia menceritakan kisah yang sebenarnya tentang kematian Brigadir J.
Deolipa Yumara yang pernah menjadi pengacara Bharada E kepada DetikX mengungkap bahwa mantan kliennya itu bahkan meminta semua anggota keluarga termasuk tungangannya untuk mengganti nomor ponsel.
Permintaan ini tak lain karena khawatir orang-orang yang ia cintai terlacak anak buah Ferdy Sambo.
Kekhawatiran Bharada E cukup beralasan. Sebab, keluarga Bharada E sempat diminta tinggal di rumah kontrakan yang disewakan oleh Ferdy Sambo.
Namun, permintaan itu tidak diiyakan oleh Bharada E karena diduga jadi akal-akalan Ferdy Sambo untuk mengawasi keluarganya.
Keluarga Bharada E pun memilih rumah tinggal yang disiapkan oleh Dankor Brimob Irjen Anang Revandoko.

Ketakutan Bharada E kemudian terendus oleh Timsus. Itulah mengapa, pada Rabu (3/8) di hari yang sama Bharada E diperiksa, Timsus juga memanggil Ferdy Sambo ke Bareskrim Polri.
Malamnya, Sambo langsung ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Langkah ini dilakukan guna memberikan jaminan keamanan kepada Bharada E.
Setelah penangkapan itu, barulah Bharada E bisa dengan lancar menuliskan semua peristiwa yang dialaminya di rumah dinas Ferdy Sambo pada Jumat, 8 Juli 2022. Dalam kesaksian yang ditulisnya, ia menyebut Ferdy Sambo yang menyuruhnya menembak Yoshua.
"Akhirnya kami sepakat, nih, dicap jempol di atas dan tanda tangan. Selesai, langsung kami masukkan BAP," ucap Deolipa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar