Tentara Rusia Keracunan, Ukraina Dituduh Gunakan Terorisme Kimia
Senin, 22 Agustus 2022 | 16:33 WIB
Oleh: Unggul Wirawan / WIR

Moskwa, Beritasatu.com- Akibat sejumlah tentara Rusia keracunan, Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina melancarkan terorisme kimia di Zaporizhzhia, wilayah yang dikuasai Rusia di wilayah tenggara Ukraina, pada akhir Juli.
Seperti dilaporkan RT, Sabtu (20/8/2022), Ukraina menolak tuduhan meracuni tentara Rusia dengan toksin botulinum. Kyiv menyatakan pasukan penyerang invasi Rusia kemungkinan mengongsumsi makanan kaleng kedaluwarsa.
Sejumlah tentara Rusia dibawa ke rumah sakit militer dengan tanda-tanda "keracunan parah" pada 31 Juli. Tes menunjukkan zat beracun, toksin botulinum tipe B, di tubuh mereka, kata kementerian pertahanan Rusia.
“Mengenai fakta terorisme kimia yang disetujui oleh rezim [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelenskyy, Rusia sedang mempersiapkan bukti pendukung dengan hasil semua analisis,” kata kementerian.
Tidak disebutkan berapa banyak tentara yang menderita keracunan atau bagaimana kondisi mereka sekarang, atau menjelaskan apa yang dimaksud dengan "bukti pendukung".
Toksin botulinum tipe B adalah neurotoksin yang dapat menyebabkan botulisme ketika tertelan dalam produk makanan yang sebelumnya terkontaminasi. Namun botulinum juga dapat digunakan secara medis.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan temuannya akan diberikan kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW).
“Bukti terorisme kimia oleh rezim Kyiv akan segera diteruskan secara resmi ke OPCW melalui misi permanen Rusia,” katanya.
Penyelidikan tambahan juga sedang dilakukan pada kemungkinan keracunan kepala administrasi sementara wilayah Kherson, Volodymyr Saldo, dengan dugaan agen perang kimia, tambahnya.
Saldo, mantan wali kota kota Kherson yang ditunjuk untuk memimpin wilayah dengan nama yang sama ketika pasukan Rusia menyerbunya pada awal Maret, jatuh sakit pada awal Agustus.
Kementerian pertahanan Ukraina tidak segera menanggapi tuduhan itu. Namun penasihat kementerian dalam negeri Anton Gerashchenko menanggapi tuduhan itu di aplikasi pesan Telegram.
“Departemen [kementerian pertahanan Rusia] tidak mengklarifikasi apakah keracunan itu mungkin disebabkan oleh daging kaleng yang kedaluwarsa, tempat toksin botulinum sering ditemukan. Jatah yang terlambat telah dikeluhkan secara besar-besaran oleh pasukan pendudukan sejak hari-hari pertama invasi ke Ukraina,” katanya.
Rusia menyatakan "operasi militer khusus" yang diluncurkan pada 24 Februari bertujuan untuk demiliterisasi Ukraina dan melindungi penutur bahasa Rusia atas apa yang disebut Presiden Vladimir Putin sebagai tanah bersejarah Rusia.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar