Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gus Samsudin

    Terzalimi dan Siap Mati, Pesan Khusus Gus Samsudin ke Santri, Imbas Pesulap Merah - Tribunkaltim

    5 min read

     

    Terzalimi dan Siap Mati, Pesan Khusus Gus Samsudin ke Santri, Imbas Pesulap Merah - Tribunkaltim.co

    Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Robin Ono Saputra

    TRIBUNKALTIM.CO - Gus Samsudin memberikan empat pesan kepada para pengikutnya setelah Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar, Jawa Timur, ditutup sementara

    Para pengikut tersebut diajak salat malam dan bertafakur kepada Allah SWT.

    Dilansir dari Tribunnews.com, hal ini tampak dalam unggahan terbaru di channel youtube Padepokan Nur Dzat Sejati.

    Setelah melakukan salat malam, Gus Samsudin memberikan pesan kepada para pengikutnya.

    Di awal video, Gus Samsudin menjelaskan arti tafakur dan mengapa mereka harus melakukan itu.

    "Anak-anakku semuanya, malam ini panjenengan semua Abah ajak untuk bertafakur.

    Tafakur itu artinya berdiam diri. Sebelum kita benar-benar didiamkan oleh Allah SWT. Sudah tidak bisa bergerak sama sekali.

    Oleh sebab itu, ketika kita masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT untuk berdiam diri, memasrahkan semuanya kepada Allah SWT, bukan menuhankan diri kita sendiri.

    Maka, Abah minta panjenengan melakukan ini. Berdiam diri, duduk langsung di tanah. Supaya kita bisa belajar wataknya tanah," terangnya dalam video.

    Gus Samsudin melanjutkan bahwa mempelajari sebuah ilmu, baginya sangat penting. Karena agar mereka tahu mengenai tujuan hidup.

    "Belajar keilmuan itu penting. Agar kita tahu tujuannya hidup.

    Jika kita tahu tujuannya hidup, maka hidup kita akan tenang. Tidak mudah gupuhan dan tidak mudah bingungan," lanjutnya.

    Dalam video berdurasi kurang lebih satu jam itu, Gus Samsudin juga bercerita pada para santrinya bahwa saat ini dia merasa terzalimi.

    Ini merujuk pada kejadian yang beberapa hari ini menimpanya.

    Termasuk serangan dari Pesulap Merah juga aksi warga desa yang meminta Padepokan Nur Dzat Sejati untuk ditutup.

    Dia kemudian meminta pada santrinya bisa menahan diri dan tidak terprovokasi dengan kabar berita yang ada.

    "Bahkan ketika mereka mau membakar atau menghancurkan padepokan, jangan ada yang bertindak hingga membalas. Cukup dilihat saja. Karena semua ada proses hukum," pintanya.

    Gus Samsudin juga bersumpah dengan menyebut nama Allah SWT, tidak mengizinkan satu santri pun membalas perbuatan yang ditujukan pada Padepokan Nur Dzat Sejati.

    Dia pun mengingatkan, jika terjadi sesuatu pada padepokan, itu terjadi atas kehendak Allah SWT.

    "Ingat, semuanya ini, bangunan sampai harta, semuanya adalah milik Allah SWT, bukan milik kita. Walaupun saya nanti miskin atau mati pun, saya siap," ujarnya.

    Di tengah memberikan ceramah, salah satu santri dari Padepokan Nur Dzat Sejati diduga kerasukan.

    Melihat itu, Gus Samsudin meminta beberapa orang membantu santri yang tengah kerasukan itu.

    Tak lama setelah itu, satu santri lainnya tiba-tiba menangis di sela ceramah Gus Samsudin.

    Kemudian satu per satu santri pun ikut menangis.

    Pada akhir video, Gus Samsudin meminta seluruh santrinya sabar menghadapi permasalahan yang saat ini ada. Dia menganggap, permasalahan yang ada saat ini adalah ujian dari Allah SWT.

    Gus Samsudin mengatakan bahwa Padepokan Nur Dzat Sejati telah menjadi korban penipuan opini di media sosial.

    Gus Samsudin dan Padepokan Nur Dzat Sejati memang dikenal aktif mengunggah konten video di YouTube. Ia pun mengeluhkan perseteruannya dengan Pesulap Merah alias Marcel Radhival yang berujung pada penutupan padepokan merupakan imbas dari media sosial. (*)

    Komentar
    Additional JS