Utang Pemerintah Tembus Rp 7.163 T, Kemenko Ekonomi: Aman!

Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian menyatakan utang pemerintah Indonesia masih dalam batas aman. Hal itu tercermin dari rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang menurun.
Posisi utang pemerintah per akhir Juli 2022 sebesar Rp 7.163,12 triliun dengan rasio 37,91% terhadap PDB. Dari segi jumlah terjadi kenaikan utang dibanding bulan lalu yang Rp 7.123,62 triliun, namun rasio utang menurun dibanding sebelumnya 39,61%.
"Utang pemerintah itu rasionya malah turun jadi lebih bagus. Bulan Juli itu 37,91% jadi itu bagus sekali turun dari Juni," kata Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso di Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Susi pun membandingkan rasio utang negara lain dengan Indonesia yang dinilai masih lebih baik. Seperti utang Jepang terhadap PDB-nya yang tembus 229%, hingga Singapura 159%.
"Akhir Juli tuh sangat bagus 37,91%, jauh di bawah 40%. Bandingkan dengan negara lain Jepang yang 229%, Singapura 159%, aman pokoknya aman," tutur Susi.
Selain itu Amerika Serikat (AS) 125,58%, Prancis 112,58%, Inggris: 87,83%, Jerman 70,87%, Korea Selatan 52,04%, Brazil 91,89%, India 86.9%, China 77,84%, Afrika Selatan 70,21%, Malaysia 69,25%, Thailand 62,68%, Filipina 60,04%.
Kembali ke utang Indonesia, mayoritas didominasi oleh surat berharga negara (SBN) yang mencapai 88,50% dan sisanya pinjaman 11,50%. Diketahui SBN sebanyak Rp 6.339,64 triliun dengan SBN domestik Rp 5.033,99 triliun dan valuta asing Rp 1.305,65 triliun.
Sedangkan untuk pinjaman senilai Rp 823,48 triliun. Terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp 15,65 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 807,82 triliun.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik
Berdasarkan mata uang, utang pemerintah didominasi oleh mata uang domestik (rupiah) yaitu 70,49%. Tercatat kepemilikan investor asing terus menurun sejak 2019 yang mencapai 38,57%, hingga akhir 2021 tercatat 19,05% dan per 11 Agustus 2022 mencapai 15,58%.
Dari segi jatuh tempo, komposisi utang pemerintah disebut dikelola dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan kapasitas fiskal. Hal ini terlihat dari rata-rata jatuh tempo (average time to maturity) sepanjang 2022 masih terjaga di kisaran 8,7 tahun.
"Berdasarkan beberapa indikator risiko utang tersebut, dapat dikatakan bahwa utang pemerintah Indonesia masih berada pada level aman dengan risiko terkendali. Pengelolaan utang yang prudent, didukung peningkatan pendapatan negara yang signifikan dan kualitas belanja yang lebih baik adalah bentuk komitmen dan tanggung jawab pemerintah dalam menyehatkan APBN," tulis buku APBN KiTA.
(aid/hns)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar