Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Tidak Ada Kategori

    Ancaman Resesi Global 2023, Indef Beberkan Sektor yang Akan Paling Terpukul - Tempo

    6 min read

    Ancaman Resesi Global 2023, Indef Beberkan Sektor yang Akan Paling Terpukul

    Rr. Ariyani Yakti Widyastuti

    Selasa, 27 September 2022 14:55 WIB

    TEMPO.COJakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memperkirakan ancaman resesi global tahun depan akan berdampak pada beberapa sektor. Selain itu sektor keuangan, kata dia, resesi itu juga akan mempengaruhi sektor logistik khususnya impor.

    "Menurut saya yang terpengaruh ya sektor-sektor yang kemungkinan menggunakan bahan baku impor cukup tinggi begitu," ujar Tauhid melalui sambungan telepon pada Selasa, 27 September 2022.

    Dia mencontohkan sektor industri yang akan luar biasa tertekan adalah yang bahan bakunya dari luar negeri. Pasalnya, dengan ketergantungan atas produk impor dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah hingga di atas Rp 15.000, cukup berat bagi industri tersebut. "Itu yang saya kira cukup berat," kata dia.

    Selain itu, Tauhid menyebutkan, tingginya harga minyak dunia di atas US$ 90 per barel turut berpengaruh ke sektor logistik, seperti transportasi udara—sektor-sektor yang haus BBM—dan transportasi lainnya. 

    "Yang paling kena ya pasti sektor pariwisata. Karena biaya transportasi dan logistiknya tinggi," ucap dia.

    Namun, dia melanjutkan, sektor yang pertama terpuruk adalah sektor keuangan. "Yang pertama akan terpuruk adalah di sektor keuangan." Bahkan, ia memperkirakan di sektor keuangan akan terjadi turbulensi. 

    Amerika Serikat yang tingkat nflasinya masih sangat tinggi, menurut Tauhid, pasar khawatir dengan The Fed masih bakal agresif mengerek suku bunga. Karena inflasi sudah terjadi selama setelah pandemi, konsekuensinya tentu saja likuiditas akan semakin ketat di Amerika.

    Sementara, kata dia, jika suku bunga semakin tinggi, akhirnya pertumbuhan ekonomi akan turun. "Amerika akan mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan di tahun depan, tapi saya lupa angkanya," kata Tauhid. "Itu yang saya kira memang terjadi di sana."

    Adapun Ekonom PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Faisal Rachman juga menjelaskan bahwa sektor usaha yang paling cepat terdampak adalah sektor-sektor yang berorientasi pada ekspor, terutama terkait komoditas. "Sektor-sektor yang ekspor oriented terutama terkait komoditas paling cepat terdampak," kata dia.

    Namun, Faisal menuturkan, masih sangat kecil kemungkinan Indonesia mengalami resesi. Salah satunya karena mayoritas ekonominya ditopang oleh kegiatan ekonomi domestik seperti konsumsi rumah tangga.

    Menurut dia, dampaknya yang mungkin terasa adalah penurunan kinerja ekspor karena permintaan global turun, dan harga konomditas juga kemungkinan turun. Jadi Indonesia bisa kembali mengalami defisit neraca dagang, selain itu, seiring harga komoditas yang turun, penerimaan negara terurama dari Programme National de Développement Participatif (PNDP) bisa turun juga. 

    "Jadi indikasi yang bisa dilihat paling cepat adalah turunnya kinerja ekspor, nercara dagang yang brisiko kembali defisit, dan penerimaan negara yang turun," ujar Faisal lebih jauh menjelaskan tentang ancaman resesi tahun depan. "Selain itu, tekanan akan dirasakan pada nilai tukar rupiah karena investor cenderung akan mengalihkan dananya ke safe haven seperti dolar AS."

    KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR

    Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

    Kian Melemah, Rupiah Diperkirakan Bakal Tembus Rp 15.400 Per Dolar AS

    5 menit lalu

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu, 28 September 2022.

    Kementerian Investasi Pastikan Larangan Ekspor Timah hingga Bauksit Dilakukan Bertahap

    24 menit lalu

    Jokowi sebelumnya menegaskan pemerintah terus menjalankan larangan ekspor barang tambang mentah.

    Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

    3 jam lalu

    Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

    Rupiah Diperkirakan Melemah ke Rp 15.150 per Dolar AS, Terancam Sentimen Resesi 2023

    3 jam lalu

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih akan kembali melemah pada hari ini.

    3 jam lalu

    Tim bayangan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, yang disebut beranggotakan 400 orang.

    World Tourism Day 2022: Bali Jadi Tuan Rumah dan Visi Wisata Berkelanjutan

    16 jam lalu

    Perayaan World Tourism Day 2022 yang berlangsung hari ini di Bali, diikuti oleh 328 peserta secara offline dan 422 peserta secara online.

    Rupiah Menguat Tipis ke 15.124 per Dolar AS, Analis: Prediksi Resesi Picu Kenaikan Suku Bunga

    17 jam lalu

    Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang lain di kawasan Asia juga ditutup menguat.

    Terkini Bisnis: RI di Tengah Ancaman Resesi Global, Jokowi Kesal Soal Impor Aspal

    17 jam lalu

    Berita terkini hingga petang ini dimulai dari dampak yang dirasakan Indonesia akibat resesi global yang diproyeksikan terjadi tahun depan.

    Minat Wisatawan Asing Melancong ke Indonesia Naik 36 Persen

    18 jam lalu

    Berdasarkan data Google Destination Insight, minat kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia naik 36 persen pada rentang Juni-Agustus.

    Ancaman Resesi Global, RI Dianggap Bisa Ambil Peluang Tarik Investor

    18 jam lalu

    Apindo meminta pemerintah menciptakan kebijakan fiskal dan makro prudential yang responsif untuk menanggulangi dampak resesi global.

    Komentar
    Additional JS