Pilihan

Andika Unggah Rapat Pantukhir Akademi TNI 2022, Turun Tangan Uji Petik By CNN Indonesia

 

Andika Unggah Rapat Pantukhir Akademi TNI 2022, Turun Tangan Uji Petik

By CNN Indonesia
cnnindonesia.com
3 min
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI JenderaAndika Perkasa turun tangan menentukan sampling dalam pelaksanaan uji petik untuk penerimaan Calon Taruna/i Akademi TNI tahun anggaran 2022.

Hal itu diketahui dari video yang diunggah di YouTube Andika pada Selasa (7/9) lalu. Di sisi lain, proses pendaftaran taruna Akmil, AAU hingga AAL telah selesai dan kini memasuki tahap pendidikan.

"Jadi semuanya akan tidak bisa direncanakan. Untuk nama tidak bisa direncanakan, nanti biarkan saya yang menilai tadi dengan pertimbangan-pertimbangan tadi," ujar Andika dalam cuplikan rapat yang diunggah tersebut.

"Maksud saya dengan saya memilih namanya sampling, tetap saja namanya sampling ya kan. Sampling itu harusnya siap mau diambil yang mana saja dan justru di sini kita akan membuktikan apakah satu akurat, kedua apakah ada unsur bohong di situ," ucapnya.

Sebagai informasi, uji petik dalam proses seleksi siswa akademi TNI adalah pengujianyang hanya dilakukan terhadap sebagian calon taruna/i yang dipetik dari satuannya.

Dalam video yang diunggah tersebut, Andika awalnya mendengar paparan dari anak buahnya.

"Maksud dari tujuan pelaksanaan uji petik untuk sebagai pedoman dalam rangka pelaksanaan supervisi dan sidang pemilihan integratif calon taruna Akademi TNI tahun anggaran 2022 agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan," ujar Paban I/Ren Spers TNI.

Uji petik dilaksanakan setelah proses pantukhir di masing-masing akademi angkatan selesai dilakukan.

Hasil dari uji petik lalu menjadi pedoman dalam proses seleksi Pantukhir Terpusat dari ketiga matra. Proses uji petik dilakukan dengan metode sampling secara acak dengan masing-masing 10 persen dari alokasi per matra.

Sampling untuk uji petik itu dipilih langsung oleh Andika secara acak dari daftar nama yang dilaporkan tiap kepala tim penilaian.

Setelah mendengar paparan, Andika mengatakan dengan memilih secara sampling, akan dapat dibuktikan data yang akurat.

Ia pun mewanti-wanti jajarannya untuk tidak main-main. Andika meminta pengawasan dilakukan oleh kepala tim.

"Jadi saya ingin semua diawasi langsung oleh kepala Tim-nya. Enggak ada yang main-main dan laporkan saya apa adanya. Kita enggak boleh lah, kita harus apa adanya," kata Andika.

Sebagai informasi, mengutip dari situs pendaftaran taruna tiga matra--AD, AU, dan AL---masa pendaftaran hingga seleksi calon taruna/i tahun anggaran 2022 telah dilakukan dari awal tahun hingga Juli lalu. Dan, per 1 Agustus telah masuk masa pembukaan pendidikan.

Di satu sisi, sebelumnya, beredar isu soal tidak harmonisnya hubungan Andika dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon mengaku punya catatan soal hubungan kedua jenderal bintang empat itu. Ia salah satunya menyoroti isu anak Dudung yang disebut gagal mengikuti seleksi Akmil.

"Dari mulai pertentangan soal ini, soal banyak sekali catatannya, sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan katanya," kata Effendi dalam rapat Komisi I DPR dengan Panglima TNI dan jajarannya beberapa hari lalu.

Andika pun sudah buka suara soal hubungannya dengan Dudung. Ia menyebut yang dilakukan selama ini hanya menjalankan tugas sesuai peraturan.

Menurutnya, hal itu bisa membuka peluang pihak-pihak lain tak terima dengan sikap tersebut.

"Ya saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya sesuai peraturan perundangan. Mana kala hal itu diterima berbeda A, B, C, ya itu terserah bagaimana yang menyikapi. Tapi saya tetap melakukan tupoksi saya sesuai dengan peraturan perundang-undangan," ujar Andika.

Sementara terkait anak Dudung, ia menyebut sudah tak ada masalah karena telah masuk ke Akmil

"Sekarang sudah masuk, jadi bagian dari mereka yang diterima," ungkapnya.

Dudung juga mengklaim tak ada masalah dengan Andika. Ia menyebut perbedaan pendapat di unsur pimpinan adalah hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.

"Kalau terjadi ada friksi, terjadi perbedaan pendapat, saya rasa semua di lapangan sama. Pangdam dengan Kasdam juga pasti ada perbedaan pendapat, Kapolri dengan Wakapolri, KSAD dan Panglima ada perbedaan pendapat itu biasa," kata Dudung dalam acara bincang kebangsaan di Mabesad, Jakarta, Rabu (7/9).

Komentar

Baca Juga (Konten ini Otomatis tidak dikelola oleh kami)

Antarkabarid

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek