Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Argentina Featured Pneumonia

    Argentina Laporkan Empat Kematian Akibat Pneumonia Misterius - CNN Indonesia

    3 min read

     

    Argentina Laporkan Empat Kematian Akibat Pneumonia Misterius

    CNN Indonesia
    Minggu, 04 Sep 2022 06:50 WIB
    Pemerintah Argentina melaporkan empat kasus kematian akibat pneumonia misterius pada Sabtu (3/9) waktu setempat.
    Ilustrasi. Pemerintah Argentina melaporkan empat kasus kematian akibat pneumonia misterius pada Sabtu (3/9) waktu setempat. (iStockphoto/Udom Pinyo)
    Jakarta, CNN Indonesia --

    Pemerintah Argentina melaporkan empat kasus kematian akibat pneumonia misterius pada Sabtu (3/9) waktu setempat.

    Empat kematian tersebut terjadi di salah satu rumah sakit di Kota San Miguel, Provinsi Tucuman. Mereka diketahui terserang infeksi paru-paru yang sangat langka.

    Kasus kematian teranyar menimpa seorang pria berusia 48 tahun dan wanita 70 tahun pada Sabtu pagi. Pasien pria dilaporkan memiliki komorbid, sementara pasien wanita disebut telah menjalankan prosedur operasi.

    ADVERTISEMENT

    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    Sementara itu, tujuh kasus bergejala lainnya juga telah ditemukan. Semuanya ditemukan di kota yang sama.

    Pilihan Redaksi

    Dari tujuh itu, empat diantaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan mendapatkan bantuan pernapasan.

    "Sementara tiga lainnya menjalani perawatan di rumah dengan pengawasan tenaga medis, semuanya mengalami gejala ringan," ujar Menteri Kesehatan Argentina, Carla Vizzoti, melansir AFP.

    Vizzoti juga mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan penyebab infeksi. Bakteri Legionnela ditemukan sebagai penyebab utama pada pneumonia misterius yang menyerang beberapa warga di negaranya.

    Sama dengan pneumonia pada umumnya, infeksi bakteri Legionnela memicu gejala seperti demam tinggi, nyeri tubuh, hingga sesak napas.

    Penyakit ini telah dikaitkan dengan air yang terkontaminasi dan sistem pendingin udara yang tidak bersih.

    Saat wabah ini pertama kali ditemukan di Tucuman, dokter sempat menguji pasien dengan tes Covid-19 dan Hantavirus. Namun, semuanya memberikan hasil negatif.

    Sampel kemudian dikirim ke Institut Malbran di Buenos Aires. Hasil penelitian laboratorium menemukan bakteri Legionnela sebagai penyebabnya.

    Bakteri Legionnela sendiri digambarkan sebagai bakteri yang 'agresif'. Penyakit ini bisa menular jika terjadi kontak dekat dengan orang yang terinfeksi.

    (asr)
    Komentar
    Additional JS