Komisi I Ungkap Hubungan Panglima TNI Andika dan Kasad Dudung Tak Harmonis - Merdeka

 

Komisi I Ungkap Hubungan Panglima TNI Andika dan Kasad Dudung Tak Harmonis

Jenderal TNI Andika Marah Ada Iuran di Lembaga Pendidikan. Liputan6 ©2021 Merdeka.com
PERISTIWA | Senin, 5 September 2022 16:42:53
Reporter : Merdeka

Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mengungkap hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman merenggang. Effendi menyebut bahwa isu ketidakharmonisan Jenderal Andika dan Jenderal Dudung sudah bukan lagi rahasia umum bagi publik.

Kabar disharmoni Panglima dan Kasad itu turut di singgung Effendi dalam rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu aktual lainnya hari ini.

Rapat itu dihadiri Wamenhan Muhammad Herindra yang mewakili Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono. Sementara Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman diwakili Wakasad Mayjen Agus Subiyanto.

"Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada Kasad. Jenderal Andika membuat Super Garuda Shield, tidak ada Kasad di situ," kata Effendi dalam rapat digelar di ruang Komisi I DPR Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/9).

BACA JUGA:

Effendi lantas meminta Jenderal Andika memberi penjelasan tentang hubungannya dengan Dudung ketika diberi kesempatan nanti di dalam rapat.

"Saya tidak tahu, nanti silakan dijelaskan,” ujar dia.

Effendi menambahkan keluh kesahnya dalam Raker Komisi I. Dia menilai ego Jenderal Andika dan Jenderal Dudung bisa merusak tatanan hubungan antara senior dan junior di TNI.

"Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, pak. Dengan segala hormat saya, pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.

BACA JUGA:

Politikus PDIP Effendi Simbolon membahas kembali kabar bahwa putra Jenderal Dudung ditanyakan tidak lulus dari Akademi Militer (Akmil). Effendi mengatakan ada isu yang beredar tentang anak Dudung tidak masuk Akmil karena usianya.

"Saya punya catatan ini tidak elok kalau saya sampaikan, pak. Dari mulai pertentangan soal ini, banyak sekali catatannya sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan. Saya nggak tahu, silakan nanti bapak jelaskan," kata Effendi dalam Raker Komisi I.

Effendi menambahkan, bahwa dirinya juga merupakan ‘anak kolong’. Dia mengiyakan Panglima TNI Jenderal Andika adalah sosok yang tegas dan penurut. Ia juga menyinggung sindiran terkait Jenderal Andika bahwa dirinya terlalu sibuk mengurusi hal-hal sepele.

"Orang bilang ngapain sih Panglima urusin yang tetek bengek begini. Tapi saya tahu anda orang perfeksionis, sayangnya punishment di anda kurang. Kalau saya seperti itu, take it or leave it, dia apa saya, pak, saya lapor presiden. Biar aja gemuruh republik ini. Ngapain pak, kita sandang-sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan," ujarnya.

BACA JUGA:

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

Baca juga:

2 dari 2 halaman

Perihal Isu Anak Dudung

Politikus PDIP Effendi Simbolon membahas kembali kabar bahwa putra Jenderal Dudung ditanyakan tidak lulus dari Akademi Militer (Akmil). Effendi mengatakan ada isu yang beredar tentang anak Dudung tidak masuk Akmil karena usianya.

"Saya punya catatan ini tidak elok kalau saya sampaikan, pak. Dari mulai pertentangan soal ini, banyak sekali catatannya sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan. Saya nggak tahu, silakan nanti bapak jelaskan," kata Effendi dalam Raker Komisi I.

Effendi menambahkan, bahwa dirinya juga merupakan ‘anak kolong’. Dia mengiyakan Panglima TNI Jenderal Andika adalah sosok yang tegas dan penurut. Ia juga menyinggung sindiran terkait Jenderal Andika bahwa dirinya terlalu sibuk mengurusi hal-hal sepele.

"Orang bilang ngapain sih Panglima urusin yang tetek bengek begini. Tapi saya tahu anda orang perfeksionis, sayangnya punishment di anda kurang. Kalau saya seperti itu, take it or leave it, dia apa saya, pak, saya lapor presiden. Biar aja gemuruh republik ini. Ngapain pak, kita sandang-sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan," ujarnya.

Reporter Magang: Syifa Annisa Yaniar

Baca juga:

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya