Komnas Perempuan: Ibu PC Memiliki Hak Membela Diri | Republika Online

 

Komnas Perempuan: Ibu PC Memiliki Hak Membela Diri | Republika Online

6-7 minutes

Perempuan yang berhadapan dengan hukum memiliki sejumlah hak yang dijamin dalam KUHP.

Red: Agus Yulianto

Rep: Mabruroh

Tersangka Irjen Ferdy Sambo (kiri) bersama Istrinya tersangka Putri Candrawathi (kanan) keluar dari rumah dinasnya yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir J di Jalan Duren Tiga Barat, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Kepolisian melakukan rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir Yosua di rumah pribadi dan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha Tersangka Irjen Ferdy Sambo (kiri) bersama Istrinya tersangka Putri Candrawathi (kanan) keluar dari rumah dinasnya yang menjadi TKP pembunuhan Brigadir J di Jalan Duren Tiga Barat, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta, Selasa (30/8/2022). Kepolisian melakukan rekonstruksi dugaan pembunuhan Brigadir Yosua di rumah pribadi dan rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Anti-kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menilai bahwa tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigsdir J, Putri Candrawati (PC) tetap memiliki hak untuk membela diri. Kendatipun laporannya terkait dugaan pelecehan seksual oleh Brigadir J itu dihentikan oleh kepolisian.

Menurut Komnas Perempuan, penetapan Putri Candrawati sebagai tersangka atau perempuan yang berhadapan dengan hukum memiliki sejumlah hak yang dijamin dalam kitab undang-undang hukum acara pidana. Di antaranya, hak untuk melakukan pembelaan diri, praduga tidak bersalah, hak atas bantuan hukum, hak memberikan keterangan tanpa tekanan, hak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan tidak manusiawi, hak bebas dari pertanyaan yang menjerat, hak untuk melakukan pembelaan diri dan juga hak atas kesehatan. 

Karena itulah Komnas Perempuan dalam siaran persnya, mendorong agar PC mendapatkan pendampingan psikologis. “Mengingat kondisi psikologis Ibu PC, sebagaimana juga disimpulkan dari pemeriksaan dan observasi LPSK, Komnas HAM dan Komnas Perempuan mendorong agar pendampingan psikolog dan psikiater sebagai bagian dari hak atas kesehatan tetap dilakukan,” kata Komnas Perempuan dikutip dari website resminya pada Sabtu (3/9).

Scroll untuk membaca

Menurut KomnasPR, dengan adanya proses pendampingan psikologis kedepannya akan memungkinkan PC untuk memberikan keterangan (kesaksian) sehingga memperlancar proses hukum kasus ini. 

“Selain merupakan bagian dari upaya pemulihan PBH sejak awal proses hukum hingga persidangan dan pasca putusan pengadilan, proses pedampingan psikologis akan memungkinkan ibu P untuk memberikan keterangan sehingga memperlancar proses hukum kasus ini,” kata KomnasPR.

Karenanya, Komnas HAM dan Komnas Perempuan akan melakukan pemantauan untuk memastikan negara melalui aparat penegak hukum menghormati dan memenuhi hak-hak PC sebagai perempuan yang berhadapan dengan hukum selama proses penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di persidangan. 

“Untuk kelanjutan pemeriksaan Komnas HAM dan Komnas Perempuan, masih akan terus berproses dan melanjutkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait,” kata KomnasPR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Berita Terkait

Putri Candrawathi tak Ditahan, Pengamat: Diskriminatif

hukum - 03 September 2022, 13:07

Putri Chandrawathi tak Ditahan, Ini yang Dipersoalkan oleh ICJR

jabodetabek-nasional - 03 September 2022, 08:51

Polri Sudah Pecat 2 Perrwira Tersangka Obstruction of Justice Pembunuhan Brigadir J

umum - 03 September 2022, 07:18

Polri Segera Lengkapi Berkas Perkara 5 Tersangka Pembunuhan Brigadir J

hukum - 03 September 2022, 06:57

Polri Pecat Kompol Baiquni Wibowo Sebagai Anggota Polisi

hukum - 03 September 2022, 06:09

Lihat juga:

31 Aug, 2022

Komnas HAM Nilai Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J tidak Ada Masalah

Tersangka mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mengenakan pakaian tahanan bersama istrinya Putri Chandrawathi saat mengikuti rekonstruksi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jalan Duren Tiga Utara I, Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2022). Mabes Polri menggelar rekonstruksi kasus dugaan pembunuhan Brigadir J sebanyak 78 adegan secara runut mulai dari peristiwa awal di Magelang Jawa Tengah sebanyak 16 adegan, di rumah pribadi Ferdy Sambo di Jalan Saguling III, Jakarta Selatan 35 adegan dan di rumah dinas sebanyak 27 adegan. Rekonstruksi tersebut juga menghadirkan lima tersangka diantaranya Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal atau RR, serta Kuat Maruf.

#rekonstruksi brgadir j #rekonstruksi #brigadir j #ferdy sambo

Berita Rekomendasi

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya