Pilihan

PMI Asal Dompu Diduga Disiksa Majikannya di Arab Saudi, Disnaker & BP2MI Telusuri Keberadaan Korban - Tribunnews

 

PMI Asal Dompu Diduga Disiksa Majikannya di Arab Saudi, Disnaker & BP2MI Telusuri Keberadaan Korban - Tribunnews.com

Editor: Dewi Agustina
PMI Asal Dompu Diduga Disiksa Majikannya di Arab Saudi, Disnaker & BP2MI Telusuri Keberadaan Korban
net
Ilustrasi penganiayaan. Berliyanti Kasih, PMI asal Dompu diduga mengalami penyiksaan dari majikannya di Arab Saudi. Kini Disnaker dan BP2MI menelusuri dan mencari keberadaan korban. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Atina

TRIBUNNEWS.COM, DOMPU - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Dompu berkoordinasi dengan BP2MI NTB menelusuri dan mencari keberadaan Berliyanti Kasih di Arab Saudi.

Berliyanti Kasih adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Dompu yang diduga mengalami penyiksaan dari majikannya di Arab Saudi.

Kasus penganiayaan PMI ini terungkap saat korban Berliyanti Kasih tiba-tiba menghubungi keluarganya di Dompu, pekan lalu.

Korban sebelumnya sempat hilang kontak.

Saat menghubungi keluarganya, Berliyanti Kasih mengaku telah disetrika dan disiram air panas oleh sang majikan.

Dalam video call tersebut, Berliyanti menunjukkan sejumlah lebam, luka dan bekas penganiayaan pada tubuhnya.

Selain dengan BP2MI NTB, Disnaker Kabupaten Dompu juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan WNI dan Perwakilan RI di Arab Saudi.

"Bahkan tanggal 31 Agustus kemarin, BP2MI juga sudah bersurat ke Deputi Penempatan dan Perlindungan TKI Kawasan Eropa dan Timur Tengah," kata Kadis Disnakertrans Kabupaten Dompu Syamsul Ma'arif yang dikonfirmasi via ponsel, Jumat (2/9/2022).

Ilustrasi TKI
Ilustrasi TKI (Tribunbanyumas.com)

Surat itu berisi permintaan kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) agar menelusuri dan menyelesaikan kasus penganiayaan yang dialami wanita berumur 25 tahun tersebut.

Diharapkan korban bisa secepatnya dipulangkan kembali ke tanah air dalam keadaan selamat.

"Kasus ini dengan sigap direspons oleh sejumlah pihak terkait. Artinya kasus ini termasuk jadi atensi," kata Syamsul.

Informasi kronologi kekerasan hingga alamat korban yang tertuang dalam surat pengajuan pihak keluarga, diharapkan mempermudah KBRI di Arab Saudi menelusuri keberadaan korban.

Menurut Syamsul, pada surat tersebut tertulis alamat korban secara jelas dan lengkap.

"Semoga dengan data yang lengkap itu, bisa mempermudah mereka menelusuri keberadaan korban," harap Syamsul Ma'arif.

Sebelumnya, Berliyanti Kasih mengaku nyaris setiap hari disiksa majikanya di Arab Saudi.

PMI yang diketahui berangkat secara ilegal pada April 2022 lalu itu, disiksa dengan cara disetrika, dipukul, disiram menggunakan air panas hingga tak diberikan makan oleh majikan.

Nasib pilu yang dialaminya tersebut, diungkap Berliyanti Kasih kepada ayahnya melalui sambungan video call.

Dia meminta dipulangkan ke tanah air dalam keadaan selamat.

Mengetahui sang buah hati disiksa majikan, Syamsurizal bergegas mengadukan ke Disnakertrans dan BP2MI Mataram.

Komentar

Baca Juga

Opsi Media Informasi Group

Arenanews

Antaranews

Berbagi Informasi

Kopiminfo

Liputan Informasi 9

Media Informasi

Opsi Informasi

Opsitek