Program Kompor Listrik, Pengusaha Warteg dan Pedagang Kaki Lima: Merepotkan, Lebih Boros - Tempo
Program Kompor Listrik, Pengusaha Warteg dan Pedagang Kaki Lima: Merepotkan, Lebih Boros
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 27 September 2022 15:43 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Paguyuban Pedagang Warung Tegal dan Kaki Lima se-Jakarta dan Sekitarnya (Pandawakarta) program konversi kompor gas ke kompor listrik yang tengah diujicobakan pemerintah.
Perwakilan paguyuban, Hendri Prayogi, menyebut konversi tersebut justru membawa kerugian. Pasalnya, penggunaan kompor listrik akan merepotkan masyarakat yang terbiasa memasak dengan cepat dan butuh tingkat panas tinggi.
Kompor listrik satu tungku, menurut dia, juga bakal menyulitkan pengguna yang terbiasa masak dengan kuantitas banyak dan berbagai macam menu. "Ini akan menyulitkan masyarakat untuk usaha dagang," ujar pria yang akrab disapa Yogi kepada Tempo, Senin, 26 September 2022. "Kami dari kelompok pedagang warung makan dan kaki lima menolak kebijakan konversi ini."
Bahkan, kata Yogi, program migrasi ke kompor listrik akan membawa bencana ekonomi bagi masyarakat kelas bawah. Sebabm dari hitungannya, daya listrik pengguna bakal naik dari saat ini 450 VA. "Ini secara otomatis daya listrik jauh lebih boros dan mahal biaya tagihannya," ujar Yogi.
Selain itu, menurut dia, konversi ke kompor listrik belum tentu akan mengurangi pengeluaran masyarakat. Apalagi mayoritas bahan baku listrik yang digunakan PLN saat ini adalah batu bara yang harganya fluktuatif mengikuti harga acuan global.
Sementara itu Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara), Mukroni, mengatakan konversi kompor listrik tidak bisa mereka lakukan secara instan. Mukroni mengaku butuh waktu untuk melakukan persiapan. "Ini lagi dikaji dengan teman-teman pengurus dan paguyuban lainnya. Mungkin butuh waktu tiga sampai lima tahun lagi," kata Mukroni kepada Tempo.
Mukroni menyebut kompor listrik dengan daya 1.000 watt sulit diterapkan di warteg. Sebab, kebanyakan warteg menggunakan listrik dengan daya di bawah 1.3000 watt. Sementara penggunaan listriknya beragam, misalnya untuk kulkas, kipas angin, blender.
Belum siapnya warteg untuk buru-buru bermigrasi ke kompor listrik, kata Mukroni, juga disebabkan harga kompor listrik yang lebih mahal daripada kompor gas. Sehingga, migrasi secara tiba-tiba bisa menjadi beban. Apalagi jika kondisi ekonomi masih belum sepenuhnya pulih setelah pandemi Covid-19.
"Kompor listrik juga nggak bisa digunakan untuk semua jenis alat masak, dan hanya beroperasi bila menggunakan alat masak yang terbuat dari baja tahan karat atau besi. Ini tentunya merepotkan warteg," kata dia.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah belum memiliki keputusan apapun untuk menerapkan program konversi dari kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi. Dia juga memastikan, program ini tidak akan diberlakukan pada tahun ini.
Sampai saat ini, lanjut Airlangga, pembahasan anggaran untuk pelaksanaan program konversi ini juga belum ada pembicaraan apapun dengan DPR RI. "Dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan terkait prpgram konversi kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik industri," kata Airlangga saat konferensi pers secara virtual, Jumat, 23 September 2022.
RIRI RAHAYU | ARRIJAL RACHMAN
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
Tarif Listrik Tak Naik hingga Akhir 2022, Bos PLN: Untuk Menjaga Daya Beli dan Stabilitas Ekonomi
2 jam lalu
Tarif Listrik Tak Naik hingga Akhir 2022, Bos PLN: Untuk Menjaga Daya Beli dan Stabilitas Ekonomi
2 jam lalu

Bos PLN menegaskan pemerintah tetap menahan tarif listrik untuk periode Oktober-Desember 2022.
Program Kompor Listrik Batal, Luhut: Kita Tidak Ingin Buru-buru Kemudian Bermasalah
4 jam lalu

Menteri Luhut angkat bicara soal pembatalan program konversi ke kompor listrik.
Terpopuler: Luhut Sudah Pakai Mobil Listrik, PLN Batalkan Migrasi Kompor Listrik
5 jam lalu

Luhut menyatakan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sudah memerintahkan para menteri menganggarkan pengadaan mobil listrik dalam APBN.
PLN Batalkan Program Kompor Listrik, Pengamat: Realistis karena Banyak Masalah Teknis
14 jam lalu

Program migrasi elpiji tiga kilogram ke kompor listrik juga tidak akan optimal menyerap kelebihan surplus listrik PLN.
Program Kompor Listrik Resmi Dibatalkan, PLN: Untuk Jaga Kenyamanan Masyarakat
15 jam lalu

PLN resmi membatalkan program pengalihan kompor LPG tiga kilogram ke kompor listrik. Begini penjelasan lengkapnya.
Migrasi ke Kompor Listrik, Pakar: Pemerintah Hanya Memindahkan Masalah
16 jam lalu

Kebijakan migrasi ke kompor listrik ini pun dianggap masih menimbulkan kontroversi.
Samuel Sekuritas: IHSG Ditutup Melemah di Sesi I, Sejalan dengan Bursa Global
20 jam lalu

IHSG menutup sesi di level 7.092,7 atau 0,49 persen lebih rendah dari angka penutupan kemarin (7,127,5).
Profil PLTU Batang yang Bolak-balik Ditolak Warga dan Aktivis Lingkungan
23 jam lalu

Pembangunan PLTU Batang kerap didemo warga dan aktivis lingkungan. Begini profil dari perencanaan hingga operasi PLTU Batang, Agustus 2022 lalu.
Asal-usul Perkembangan Teknologi Kompor Listrik
1 hari lalu

Kompor listrik menggunakan pemanas dari kumparan
Perkembangan Kompor dari Waktu ke Waktu
1 hari lalu

Pada 1826, James Sharp, menggunakan dapur pribadinya untuk bereksperimen sehingga menciptakan kompor gas yang bisa berfungsi dengan baik.