Total Ada 43 Brand Motor Listrik di Indonesia, Bikin Nangis Penjualan Baru 1.000 Unit per Bulan - inews

Total Ada 43 Brand Motor Listrik di Indonesia, Bikin Nangis Penjualan Baru 1.000 Unit per Bulan

Dani M Dahwilani
Jumat, 16 September 2022 - 15:23:00 WIB
Total Ada 43 Brand Motor Listrik di Indonesia, Bikin Nangis Penjualan Baru 1.000 Unit per Bulan
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat total ada 43 brand motor listrik di Tanah Air. (Foto: Dok/iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISI) mencatat total ada 43 brand motor listrik di Indonesia. Jumlah ini cukup mencengangkan.

"Total ada 43 brand motor listrik di Indonesia. Mereka di antaranya anggota AISI dan para startup. Jumlah ini minus Suzuki dan Kawasaki," ujar Sekretaris Umum AISI Hari Budianto dalam Ngovsan Forwot.

Dia mengungkapkan meski jumlah brand banyak namun market sepeda motor listrik masih rendah. Di mana rata-rata penjualan motor listrik saat ini baru 1.000 unit per bulan. Ini dilihat dari data penjualan sepeda motor listrik di Indonesia hingga Juli 2022 sebanyak 19.024 unit.

"Jika demand tinggi siapapun mau jualan. Jika market kecil yang jualan 43 merek di mana penjualan 1.000 per bulan, masih butuh waktu," kata Hari.

Dia berpendapat jika ingin membesarkan sepeda motir listrik berikan subsidi agar pasar berkembang. Terlebih ekosistem sudah mulai terbentuk. 

"Memproduksi gampang, menjual tidak gampang. Apa problemnya? Kenapa sepeda motor listrik tidak langsung melejit. Kalau di luar negeri ada subsidi langsung, baik untuk industi maupun end user konsumen. Namun, di kita belum bisa tidak seperti di negara kaya," ujarnya. 

Hari menegaskan butuh waktu hingga permintaan konsumen terhadap motor listrik meningkat. Seperti waktu pertama kali motor matik lahir. Pada awal 2000-an segmen motor bebek mendominasi pasar. Namun, seiring dengan meningkatnya permintaan motor matik, model motor bebek tergerus.

Ini dapat dilihat dari data pada 2010 motor bebek memiliki pangsa pasar 45,1 persen. Sementera skuter matik 45,8 persen dan motor sport 9,1 persen. 

10 tahun kemudian penjualan motor bebek menyusut. Pada 2020, pasar motor bebek hanya 5,9 persen di bawah motor sport 6,2 persen. Sementara skuter matik melejit mencapai 87,9 persen. 

"Ini semua butuh proses sesuai hukum alam. Seperti yang terjadi pada motor matik. Sekarang dengan motor matik semua orang bisa mengendarai motor tanpa perlu bingung mengoperasikan kopling. Motor matik sekarang digunakan semua kalangan karena lebih praktis mengoperasikannya," kata Hari.

Demikian pula dengan sepeda motor listrik, lanjut dia, jika permintaan terhadap motor listrik meningkat pelaku industri juga siap memenuhi pasar. 

Editor : Dani M Dahwilani

Bagikan Artikel:

[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Featured, Motor Listrik]

Baca Juga

Komentar

 Pusatin Informasi 


 Postingan Lainnya