BNPB Ingatkan Relawan Tak Gerak Sendiri Beri Bantuan Korban Gempa Cianjur - Tribunnews
BNPB Ingatkan Relawan Tak Gerak Sendiri Beri Bantuan Korban Gempa Cianjur

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengingatkan, para relawan untuk tidak bergerak sendiri-sendiri dalam memberikan bantuan.
Hal ini dapat menghambat evakuasi korban yang hilang.
Pasalnya tim gabungan yang turun mencari korban sempat kesulitan, lantaran ada penumpukan di jalan yang menimbulkan kemacetan.
"Bantuan itu akan disalurkan ke yang berhak, baik bantuan berupa logistik, barang, maupun dana. Jangan bergerak sendiri-sendiri karena kita ketahui bersama cuaca hujan, jalanan becek, daerah bencana rata-rata jalannya kecil jadi numpuk, macet," ujar dia dalam konferensi pers secara daring, Rabu (23/11/2022).
Suharyanto menyatakan, seluruh donasi dan bantuan untuk korban gempa dikumpulkan di posko utama yakni di Pendopo Kantor Bupati Cianjur.

Tujuannya, agar distribusi logistik tertib dan rapi sehingga dibagikan sama rata sesuai kebutuhan.
"Semua logistik baik dari pemerintah atau bantuan dari mana pun diharapkan melalui posko utama di depan pendopo (kantor bupati Cianjur)," kata Suharyanto.
Nantinya, bantuan yang terkumpul akan disimpan di dua gudang, salah satunya gudang milik BPBD, dimana setiap jam 8.00 pagi, para camat akan mengajukan kebutuhan di masing-masing kecamatan.
Kemudian pada pukul 9.00 WIB, dinas perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Cianjur, TNI/Polri, BNPB, BPBD, dan lainnya akan membawa logistik tersebut menggunakan truk.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto saat memberikan keterangan terkait gempa magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)"Kebutuhan dari logistik di tiap kecamatan segera pagi-pagi didorong ke kantor camat masing-masing," ujar Suharyanto.
Selanjutnya, kepala desa dibantu dengan Babinsa dan Babinkamtibmas segera mendistribusi bantuan tersebut ke titik-titik pengungsian. Menurut dia, kepala desa akan lebih tahu kondisi warganya dan apa saja yang dibutuhkan warganya.
"Jadi tidak ada lagi yang satu sisi dapat logistik yang berlebihan, di sisi lain ada yang tidak dapat logistik. Karena nanti yang main di lapangan adalah Babinsa Babinkamtibmas yang paham daerahnya," jelas Suharyanto.
Hingga Rabu sore, korban meninggal dunia mencapai 271 orang, korban luka-luka mencapai 2.043 orang, dan jumlah warga mengungsi mencapai 61.908 orang.
Sejumlah warga beraktivitas di tenda pengungsian yang didirikan di tengah sawah, di Kampung Kedung Hilir, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022). Sebanyak 111 warga terdampak gempa bumi Cianjur berkekuatan 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022, terpaksan harus mengungsi di tenda terpal seadanya. Mereka berharap adanya bantuan sembako, selimut, dan terpal untuk mengganti tenda yang bocor dan menutupi pinggiran tenda untuk mengurangi udara dingin dan mencegah binatang sawah masuk ke tenda. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI)Selain korban jiwa tercatat pula, sebanyak 56.320 rumah mengalami kerusakan dengan rincian rumah yang rusak berat 22.241 unit, rusak sedang 11.641 unit, dan rusak ringan 22.090 unit.
Sebanyak 31 sekolah, 124 unit rumah ibadah, 13 gedung pemerintah, serta 3 rumah sakit mengalami kerusakan. Serta 15 kecamatan terdampak gempa.