Cerita Produsen Arak Bali Banjir Pesanan Jelang KTT G20
Ilustrasi. Sejumlah wisatawan domestik melihat pemandangan rumah tradisional di Desa Penglipuran, Bangli, Bali. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Denpasar, CNN Indonesia --
Menjelang KTT G20, para produsen arak Bali menerima banyak orderan karena menjadi salah satu minuman yang disajikan untuk para delegasi G20.
Ida Ayu Puspa Eny, salah satu produsen arak Bali di Denpasar yaitu Owner Arak Iwak Arumery mengatakan orderan menjelang KTT G20 dan sudah ada 7 hotel yang memesan.
"Jadi kalau order sudah tentu meningkat. Hotel-hotel sudan memesan sudah ada 7 hotel di Nusa Dua," kata Puspa saat dikonfirmasi, Sabtu (12/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, untuk orderan yang telah diterima ada 700 botol dari 7 hotel dan orderan dari semua hotel telah dikerjakan dan selesai dan sudah di-drop hotel.
"Jumlah yang disiapkan tidak banyak 700 botol (atau) sekitar 650 liter. Kalau di Bali bukan kita saja, banyak teman-teman yang lain," imbuhnya.
Ia juga menerangkan untuk arak Iwak Arumery yang disukai oleh para konsumen karena dibuat dengan proses yang alami dengan bahan baku yang diambil dari petani langsung. Seperti, lontar, kelapa dan aren lalu dicampur dengan rempah-rempah dan buah-buahan yang tidak mengandung pewarna buatan.
"Bahan baku kita dari petani-petani langsung untuk mendapatkan rasa yang juga kita mau," jelasnya.
Sementara, untuk proses pengolahannya membutuhkan waktu hingga 1,5 tahun hingga 2 tahun. Menurutnya, bahan baku diambil dari sejumlah kabupaten di Bali, seperti di Buleleng dan Karangasem.
"Kita pasarkan itu paling (selama) 1,5 dan 2 tahun. Jadi kita tidak langsung dari petani kita racik, tidak. Kita (campur) dulu selama enam bulan, kita baru isi dengan rempah dan buah-buahan kita tunggu lagi enam bulan. Setelah itu disaring setelah itu kita diamkan, dan baru bisa dipasarkan," jelasnya.
"Faktor lain juga karena arak kami tergolong baru jadi banyak yang penasaran, kami baru menjual sejak Mei 2022 lalu sejak dapat izin BPOM dan langsung dapat order G20," ujarnya.
Selain hotel, Iwak Arumery juga banyak diorder oleh minimarket di sekitar Nusa Dua. Pihaknya juga mengakui terjadi peningkatan orderan hingga 300 persen saat KTT G20.
"Memang terjadi peningkatan cukup signifikan karena di G20 ini, dan pesanan akan berpotensi terus bertambah. Kami juga menyiapkan untuk permintaan dari wisatawan, dan para delegasi yang memesan untuk oleh-oleh," ujarnya.
(kdf/ain)
Saksikan Video di Bawah Ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar