Ini Upaya Kemenkes Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19 - Beritasatu
Ini Upaya Kemenkes Antisipasi Kenaikan Kasus Covid-19
Minggu, 6 November 2022 | 18:49 WIB
Oleh: Maria Fatima Bona / YUD

Jakarta, Beritasatu.com - Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmizi mendorong semua pihak untuk memperkuat protokol kesehatan (prokes) dan percepatan vaksinasi booster guna mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 akibat adanya varian baru ataupun subvarian Omicron XBB.
"Tentunya saat ini tetap mendorong prokes dan percepatan vaksinasi booster, ingat kita msh situasi pandemi dan kebijakan PPKM harus terus diterapkan," kata Nadia saat dihubungi Beritasatu.com, Minggu (6/11/2022).
Nadia menuturkan, Kemenkes akan terus melakukan monitor perkembangannya dan perlu pengetatan prokes termasuk aktivitas masyarakat.
Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Pandjaitan mengatakan, gelombang Covid-19 Omicron XBB akan mencapai puncaknya pada Desember 2022 hingga Januari 2023 mendatang.
"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan," kata Luhut melalui akun Instagram-nya @luhut.pandjaitan yang diunggah pada Jumat (4/11/2022).
Luhut secara khusus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan seiring meningkatnya kasus Covid-19 seiring munculnya varian baru mutasi dari Omicron, seperti subvarian XBB yang kini telah memasuki Indonesia dan juga subvarian XBC. Pekan lalu, kasus positif Covid-19 di Jawa-Bali mencapai 5.000 kasus per hari.
"Nampaknya tidak ada kata lelah bagi kami untuk kembali duduk bersama, berdiskusi, dan menuntaskan kasus Covid-19 sampai level yang paling rendah. Ucapan tersebut tentunya bukanlah tanpa alasan mengingat adanya indikasi kenaikan kasus Covid-19 yang kembali meningkat hingga menyentuh angka 5.000 kasus dalam satu minggu terakhir," kata Luhut.
Ia mengatakan, berkaca pada kasus dan pola Covid-19 di negara lain merupakan salah satu cara untuk memprediksi segala kemungkinan yang terjadi ke depan.
Pemerintah, lanjutnya, terus mengamati peningkatan kasus di beberapa negara yang juga menunjukkan peningkatan perawatan di rumah sakit dan tingkat kematian yang lebih tinggi dibandingkan pertengahan tahun 2022.
"Namun, varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu yakni puncak varian Omicron," kata dia.
Luhut mengungkapkan, khusus untuk wilayah Jawa-Bali peningkatan kasus konfirmasi harian terlihat di seluruh wilayah Jawa dan Bali. Selain itu, peningkatan angka kematian utamanya di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga naik cukup signifikan.
Dengan terjadinya peningkatan kasus yang menyentuh angka 5.000 kasus per hari, pemerintah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru ini, diantaranya dengan meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup.
"Hari ini saya juga menegaskan kembali bahwa Pemerintah akan terus menggunakan PPKM Level sebagai basis pengetatan kegiatan bagi masyarakat yang akan terus dilakukan evaluasinya. Diakhir, rasanya saya tidak akan pernah jenuh untuk mengingatkan seluruh masyarakat agar terus taat dan mematuhi protokol kesehatan demi mencegah hal buruk lainnya yang kelak terjadi," kata Luhut.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Covid-19, Featured, Pilihan]