Banjir Parah di Pati, Petugas Evakuasi Warga hingga Kamis Dini Hari - Beritasatu
Banjir Parah di Pati, Petugas Evakuasi Warga hingga Kamis Dini Hari
Kamis, 1 Desember 2022 | 08:36 WIB
Oleh: Rachman Pratama / FMB

Pati, Beritasatu.com – Proses evakuasi korban banjir di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah terus dilakukan hingga Kamis (01/12/2022) dini hari. Petugas dari Polresta Pati, dan BPBD Pati serta sejumlah relawan terus menyisir rumah-rumah warga untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak banjir.
Desa Sinomwidodo di Kecamatan Tambakromo merupakan desa terparah terdampak banjir. Ketinggian air di desa ini mencapai lebih dari 1 meter dan disertai lumpur.
"Kami dari Polairud Polresta Pati masih melakukan proses evakuasi dengan menyisir satu per satu rumah warga untuk mengevakuasi warga yang masih terjebak di dalam rumah akibat banjir. Kebetulan Desa Sinomwidodo di Kecamatan Tambakromo ini adalah desa terparah terdampak banjir," ungkap Kasat Polairud Polresta Pati, AKP Daffid Paradhi.
AKP Daffid Paradhi menjelaskan meski ketinggian banjir saat ini mulai sedikit surut, namun kondisi tersebut masih membahayakan, mengingat hujan masih terus terjadi di wilayah Pati.
"Kondisi banjir ini sudah sedikit surut, tapi tetap ini membahayakan, karena hingga kini hujan meski tidak deras masih terus terjadi di sini," tambahnya.
Dalam proses evakuasi ini, petugas memprioritaskan para lansia, perempuan dan anak. Banjir yang disertai dengan lumpur menyulitkan petugas dalam menembus wilayah-wilayah yang banjirnya masih tinggi.
"Ini banjirnya kan juga disertai lumpur, jadi menyulitkan kami menembus lokasi-lokasi yang titik air masih tinggi," jelas AKP Daffid Paradhi.
Hingga Kamis dini hari, jumlah warga yang mengungsi sudah mencapai ratusan orang. Petugas menyediakan tempat pengungsian dan logistic bagi para pengungsi. Sementara itu, sebagian warga yang dievakuasi juga memilih untuk mengungsi ke rumah kerabatnya yang tidak terendam banjir.
Untuk diketahui, banjir menerjang 6 kecamatan di Kabupaten Pati yaitu Kecamatan Tambakromo, Winong, Gabus, Sukolilo, Kayen dan Kecamatan Pucakwangi. Diduga banjir disebabkan karena adanya penggundulan hutan dan penambangan di wilayah Pegunungan Kendeng. Sehingga saat Pegunungan Kendeng diguyur hujan deras dengan intensitas waktu yang cukup lama, maka wilayah yang ada di bawahnya diterjang banjir disertai lumpur.
Dalam musibah ini satu orang dikabarkan tewas terseret derasnya arus banjir.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
Sumber: BeritaSatu.com