19 Anak di DKI Gizi Buruk, Menkes Singgung Angka Stunting di Ibu Kota Masih Tinggi
Sebanyak 19 anak di Pejaten Barat, Jakarta Selatan, dilaporkan mengalami gizi buruk. Selain itu mereka juga dilaporkan mengidap penyakit penyerta lainnya.
"Ditemukan 19 balita yang lima diduga stunting dan 14 berada di garis merah atau gizi buruk," kata Plt Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Ali Murthado kepada AntaraNews pekan lalu.
Terkait gizi buruk di Pejaten Barat, dari 19 anak yang mengalami gizi buruk, 10 anak dilaporkan sudah sehat. Delapan di antaranya masih menjalani pengobatan dan satu anak meninggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menanggapi hal tersebut, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan angka stunting di DKI memang masih 16 persen. Walau di bawah persentase nasional yakni 21,6 persen, angka tersebut masih tinggi sehingga perlu intervensi khusus untuk mengatasi persoalan gizi buruk di Ibu Kota.
"Memang Jakarta stuntingnya masih 16 persen, itu di bawah rata-rata nasional jadi lebih baik. tapi memang sekarang saya berencana ketemu Plt Gubernur untuk mempercepat supaya stunting ini turunnya lebih cepat karena targetnya 14 persen dan target DKI itu lebih rendah," beber Menkes saat ditemui di daerah Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).
Gizi buruk adalah keadaan gizi balita yang ditandai dengan kondisi sangat kurus, disertai atau tidak edema pada kedua punggung kaki, berat badan menurut panjang badan atau berat badan dibanding tinggi badan kurang dari -3 standar deviasi dan/atau lingkar lengan atas kurang dari 11,5 cm pada anak usia 6-59 bulan.
Dampak buruk yang dapat ditimbulkan oleh masalah gizi pada periode tersebut, dalam jangka pendek adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
Simak Video "Stunting di Indonesia Kini Turun Menjadi 21,6%"
(kna/vyp)
Komentar
Posting Komentar