Negara-negara Barat Diklaim Bakal Kirim 321 Tank ke Ukraina
Ilustrasi. Ratusan tank negara Barat diklaim bakal dikirim ke Ukraina. (AFP/PATRIK STOLLARZ)
Jakarta, CNN Indonesia --
Duta Besar Ukraina untuk Prancis Vadym Omelchenko mengklaim negara-negara Barat bakal mengirimkan 321 tank ke negaranya untuk melawan Rusia.
"Sampai hari ini, banyak negara telah secara resmi mengonfirmasi kesepakatan mereka untuk mengirimkan 321 tank berat ke Ukraina," kata dia, dikutip dari CNN, Sabtu (28/1).
Omelchenko tak merinci negara Barat mana yang bakal mengirimkan tank tersebut ataupun rincian model yang akan diterima.
Pernyataan Omelchenko muncul usai Amerika Serikat (AS) berjanji untuk menyediakan 31 tank M1 Abrams dan Jerman setuju untuk mengirim 14 tank Leopard 2 A6.
Sebelumnya, Inggris juga menjanjikan 14 tank Challenger 2, sementara Polandia meminta persetujuan dari Jerman untuk mengirim beberapa Leopard 2 buatan negeri panser itu.
Belum jelas kapan tank tersebut bakal tiba di Ukraina. Omelchenko mengaku tanggal pengiriman akan bervariasi, tergantung pada jenis tank dan negara asal.
Selain itu, waktunya akan disesuaikan selama putaran konsultasi berikutnya antara Kyiv dan negara-negara Barat.
Mengulang pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya, Omelchenko menyebut Kyiv membutuhkan bantuan secepat mungkin.
"Kalau harus menunggu sampai bulan Agustus atau September, itu sudah terlambat," jelas Omelchenko.
Pasukan Ukraina khawatir serangan Moskow gelombang kedua akan dimulai dalam dua bulan.
Bantuan militer sebelumnya, seperti sistem roket HIMARS Amerika, dinilai sangat penting dalam membantu Ukraina mengganggu invasi Rusia.
Pakar militer menilai tank merupakan senjata ofensif langsung paling kuat yang pernah diberikan ke Ukraina sejauh ini.
Di sisi lain, Korea Utara (Korut) menuduh tindakan AS dan sekutunya yang mengirim tank ke Ukraina itu melewati batas.
"AS memiliki niat jahat untuk mewujudkan tujuan hegemoniknya dengan memperluas perang proksi untuk menghancurkan Rusia," kata adik dari Pemimpin Korut Kim Jong Un, Kim Yo Jong.
Dia menuduh AS dan negara-negara Barat lainnya merusak perdamaian global dan keamanan regional seraya menyerahkan perangkat keras militer berjumlah sangat besar ke Kyiv dengan mengabaikan perhatian Moskow tentang keamanan.
Ia juga bersumpah Korut akan selalu bersama dengan rakyat Rusia.
(pop/arh)
Komentar
Posting Komentar