Polri Akan Tindak Lanjuti Temuan PPATK soal Aliran Uang Rp 1 Triliun ke Parpol dari Kejahatan Lingkungan, asalkan... - Kompas.com


Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Hotel Ambara, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2023).
|
Editor: Novianti Setuningsih
JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengatakan pihaknya akan mendalami soal temuan Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) terkait uang Rp 1 triliun hasil kejahatan lingkungan yang mengalir ke partai politik (parpol) untuk pembiayaan Pemilu 2024.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, tindak lanjut akan dilakukan jika ada laporan dari PPATK.
"Ya tentunya kalau misalnya ada laporan dari PPATK, dari penyidik Bareskirm terus akan melakukan koordinasi, komunikasi dengan pihak PPATK," kata Dedi di Hotel Ambara, Jakarta, Kamis (26/1/2023).
Menurut Dedi, pada prinsipnya setiap tindak pidana yang ditangani Bareskrim harus mengacu pada Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Manajemen Penyidikan Tindak Pidana.
Baca juga: PPATK: Rp 1 Triliun Lebih Hasil Kejahatan Lingkungan Mengalir ke Anggota Parpol
Dalam beleid itu mengatur setiap tahapan dalam suatu proses penyidikan tindak pidana, mulai dari asesmen laporan yang masuk, gelar perkara, penyelidikan, hingga penyidikan dan penetapan tersangka.
"Jadi mekanisme tentang penyidikan sudah sangat jelas dan itu menjadi pendoman dair penyidik sebelum proses pidannaya dilimpahkan ke JPU," ujar Dedi.
Sementara itu, temuan soal uang Rp 1 triliun hasil kejahatan lingkungan yang mengalir ke parpol untuk pembiayaan Pemilu 2024 itu terungkap dalam Rapat Koordinasi Tahunan PPATK di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (19/1/2023).
"Luar biasa terkait GFC (green financial crime) ini. Ada yang mencapai Rp 1 triliun (untuk) satu kasusnya dan itu alirannya ke mana, ada yang ke anggota partai politik," ujar Plt Deputi Analisis dan Pemeriksaan PPATK, Danang Tri Hartono dalam paparannya.
Baca juga: PPATK: Uang Hasil Kejahatan Lingkungan Meningkat Triliunan Rupiah Setahun Terakhir
Danang menambahkan, kejahatan lingkungan seperti itu, dengan aliran dana semacam ini, bukan dilakukan aktor independen.
Sementara itu, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana mengatakan bahwa kasus ini sudah lama terdeteksi dari kasus-kasus kejahatan lingkungan, seperti pembalakan liar, penambangan ilegal, dan penangkapan ikan ilegal.
"Ini lari ke banyak kepentingan, termasuk juga untuk pendanaan terkait dengan politik. Itu di pengalaman-pengalaman sebelumnya memang terbukti seperti itu," kata Ivan kepada awak media selepas Rapat Koordinasi.
Menurut Ivan, temuan ini terungkap ketika PPATK melakukan riset persiapan terkait dengan pemodalan pemilu.
Aliran dana tersebut, kata Ivan, ada yang terjadi sejak 2-3 tahun lalu.
"Bahkan angka yang nilainya triliunan," ujar Ivan.
Baca juga: PPATK: Rp 1 Triliun Lebih Hasil Kejahatan Lingkungan Mengalir ke Anggota Parpol
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Terpopuler
1
Nasdem Dekati Koalisi Gerindra-PKB, Nasib Pencapresan Anies Kini di Ujung Tanduk Dibaca 62406 kali2
Jaksa Tegaskan Ferdy Sambo Tembak Brigadir J, Tuding Pengacaranya Tidak Profesional Dibaca 22416 kali3
Diminta Turunkan Biaya Haji 2023 Jadi Rp 50 Juta, Kemenag Bilang Begini Dibaca 14486 kali4
Jalan Terjal Anies Jadi Capres Usai Nasdem Manuver Kunjungi Gerindra-PKB... Dibaca 8666 kali5
Rekening Penjual Burung Rp 2,5 Juta Kena Blokir, KPK: Kalau Salah, Akan Dibuka Lagi Dibaca 7911 kali
Terkini
- Gibran Digadang Nyagub, PDI-P Pilih Fokus Pileg dan Pilpres Terlebih Dulu NEWS - 19 menit lalu
- Jaksa Bilang Sambo Ingin Limpahkan Semua Kesalahan Pembunuhan Brigadir J ke Bharada E NEWS - 30 menit lalu
- Pesan Ketum PBNU untuk Masyarakat yang Akan Hadiri Resepsi 1 Abad NU NEWS - 1 jam lalu
- Setiap Pekan, Polri Minta Kominfo Blokir 100 Situs Judi "Online" NEWS - 2 jam lalu
- Wapres Optimistis Target Angka Kemiskinan Ekstrem Nol Persen Dapat Tercapai NEWS - 2 jam lalu
- Wacana Kades 9 Tahun Berpotensi Menyuburkan Praktik Oligarki di Desa NEWS - 2 jam lalu
- Paloh Bertemu Jokowi, Hasto PDI-P: Sebelum Keputusan Penting, Misalnya "Reshuffle", Ada Pemberitahuan NEWS - 2 jam lalu
- Wacana Kades 9 Tahun Dinilai Tak Bermanfaat Bagi Warga Desa NEWS - 3 jam lalu
- Solusi Korupsi Dana Desa Lebih Mendesak Ketimbang Wacana Kades 9 Tahun NEWS - 3 jam lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar