Spesifikasi KRI Teluk Palu-523, Alutsista TNI AL yang Baru Diresmikan



JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono meresmikan alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru, yakni Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Palu-523 jenis angkut tank (AT) 6 di Galangan kapal PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung, Rabu (8/3/2022).
Selain peresmian kapal, dilaksanakan pula pengukuhan Letkol Laut (P) Siswandony yang merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan 48 Tahun 2002 sebagai Komandan KRI Teluk Palu-523 yang pertama.
Adapun KRI Teluk Palu-523 memiliki daya tampung 360 prajurit, 115 personel anak buah kapal (ABK), dan 6 kru Helly.
Selain itu, kapal ini memiliki panjang 120 meter, lebar 18 meter, draft 3 meter (full load) dengan bobot 4.508 ton.
Kapal tersebut juga memiliki kecepatan maksimum 16 knot, kecepatan jelajah 14,8 knot dan kecepatan ekonomis 13,6 knot, serta dilengkapi persenjataan 2 x Mer 40 mm dan 2 x Mer 12,7 mm sebagai pertahanannya.
“Saya yakin kehadiran KRI Teluk Palu-523 dalam jajaran alutsista TNI AL akan meningkatkan daya gempur, kepercayaan diri, dan performa dalam pelaksanaan tugas-tugas TNI AL ke depan,” kata Yudo dalam keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Setelah diresmikan, nantinya, KRI Teluk Palu-523 akan bergabung di bawah jajaran Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil).
Yudo mengatakan, pembangunan kekuatan dengan langkah modernisasi alutsista dan teknologinya menjadi salah satu program prioritas TNI AL.
Menurutnya, optimalisasi kemandirian industri pertahanan dalam negeri merupakan upaya menghindari ketergantungan terhadap negara lain.
Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan alutsista dalam rangka menjaga pertahanan, keamanan serta eksistensi negara dalam menghadapi dinamika geopolitik yang sangat dinamis.
Di samping itu, Yudo menilai, teknologi alutsista bukan hal yang mudah untuk dikuasai.
Sebab teknologi alutsista sebagai bagian dari teknologi militer selalu menjadi penjuru terdepan dari kemajuan teknologi di dunia.
“Sehingga diperlukan komitmen, tekad dan usaha yang tidak pernah berhenti dari semua pihak, termasuk pelaku industri yang harus terus meningkatkan kemampuan agar memenuhi tuntutan kebutuhan,” tegas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar