7 Hari Besar Keagamaan Hindu, Bukan Hanya Nyepi dan Galungan - inews

 

7 Hari Besar Keagamaan Hindu, Bukan Hanya Nyepi dan Galungan 

7 Hari Besar Keagamaan Hindu, Bukan Hanya Nyepi dan Galungan 
Ada 7 hari besar keagamaan Hindu. (Foto: Antara)

JAKARTA, iNews.id –  Hari besar keagamaan Hindu ini perlu diketahui. Tak hanya Hari Raya Nyepi dan Galungan yang paling familiar di telinga masyarakat, ada hari raya keagamaan lain yang dirayakan umat Hindu.

Hari besar keagamaan Hindu terbagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan kalender saka dan kalender Hindu.

Berdasarkan kalender Saka umat Hindu biasanya merayakan Hari Raya Nyepi dan Siwaratri. Sedangkan menurut kalender Hindu, biasanya merayakan Hari Raya Galungan, Kuningan, Saraswati, Banyu Pinaruh dan Pagerwesi

Berikut Hari Besar Keagamaan Hindu 

1. Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi merupakan hari raya bagi umat Hindu yang dirayakan setiap tahun baru Saka. Tahun baru Saka memiliki makna sebagai hari kebangkitan, hari pembaruan, hari kebersamaan (persatuan dan kesatuan), hari toleransi, hari kedamaian sekaligus hari kerukunan nasional. 

Peringatan Hari Besar Keagamaan Hindu ini didasarkan pada penanggalan atau kalender Saka. Selama Nyepi biasanya umat hindu merayakan beberapa rangkaian acara diantaranya Tawur, Upacara Melasti, Amati Geni, Ngembak Geni, Menghaturkan bhakti atau pemujaan. 

2. Hari Raya Siwaratri

Hari Raya Siwaratri merupakan hari suci dalam agama Hindu yang digelar dalam rangka melakukan pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Siwa. Hari raya ini banyak dikenal sebagai malam perenungan dosa. Hari Raya Siwaratri dilaksanakan setahun sekali setiap purwaning tilem ke-7 (sasih kepitu) tahun Caka. 

3. Hari Raya Galungan

Hari Raya Galungan biasanya diperingati oleh umat Hindu untuk menyatukan kekuatan rohani agar mendapatkan pikiran dan pendirian yang tenang. Galungan biasanya terjadi setiap hari Rabu pada wuku Dungulan. Hari raya ini biasanya dirayakan sebanyak dua kali dalam setahun kalender Masehi. 

4. Hari Raya Kuningan

Hari Raya Kuningan atau yang sering disebut Tumpek Kuningan, adalah hari dimana untuk memohon keselamatan, perlindungan, dan tuntunan lahir batin kepada Dewa, Bhatara dan para Pitara. Sama seperti hari raya Galungan, hari Raya Kuningan juga dilakukan sebanyak dua kali dalam setahun yang berjarak 10 hari antara Galungan dan Kuningan. Hari Besar keagamaan Hindu ini biasanya jatuh setiap hari Sabtu pada wuku Kuningan. 

5. Hari Raya Saraswati

Hari Raya Saraswati merupakan hari penting umat Hindu, khususnya bagi siswa sekolah dan yang menggeluti dunia pendidikan. Umat Hindu mempercayai hari Saraswati adalah turunnya ilmu pengetahuan yang suci kepada umat manusia untuk kemakmuran, kemajuan, perdamaian, dan meningkatkan keberadaban umat manusia. 

Hari Raya Saraswati biasanya diperingati setiap enam bulan sekali, tepatnya pada hari Saniscara Umanis wuku Watugunung. Hari ray aini merupakan hari Pawedalan Sang Hyang Aji Saraswati yang jatuh pada tiap-tiap hari Saniscara Umanis wuku Watugunung. Karena pada hari itu umat Hindu merayakan hari penting itu. Terutama para pamong dan siswa-siswa khususnya serta pengabdi ilmu pengetahuan. 

6. Hari Raya Banyu Pinaruh

Banyu Pinaruh dilaksanakan sehari setelah hari raya Saraswati. Hari Raya Banyu Pinaruh merupakan upacara yang bertujuan untuk pembersihan dan kesucian diri.

Prosesi ini memiliki makna untuk membersihkan kegelapan pikiran yang melekat pada tubuh manusia, dengan Asuci Laksana yang dilaksanakan pada pagi hari. Momen Banyu Pinaruh ini menjadi kesempatan selain untuk membersihkan diri juga untuk menenangkan pikiran. 

7. Hari Raya Pagerwesi

Hari Raya Pagerwesi yaitu hari raya besar umat Hindu paling awal dalam penanggalan kalender Bali berdasarkan wuku atau pawukon yaitu pada wuku Sinta. Hari raya ini jika dibandingkan dalam kalender masehi maka setelah 4 hari melaksanakan hari raya Saraswati. 

Hari besar keagamaan Hindu ini merupakan Rerahinan Gumi yang artinya saat tersebut dirayakan oleh semua umat Hindu, tetapi tentunya dalam pelaksanaannya tergantung dari desa (tempat), kala (waktu), patra (keadaan) setempat, sehingga perayaan disesuaikan, apakah perayaan yang nistaning utama (kecil dan utama) ataupun utamaning utama (besar dan utama). 

Itulah 7 hari besar keagamaan Hindu berdasarkan kalender suku dan kalender hindu.

Editor : Reza Yunanto

Follow Berita iNewsBali di Google News

Bagikan Artikel:
line sharing button

[Category Opsiin, Media Informasi]
[Tags Hindu, Featured, Pilihan]

Baca Juga

Komentar