DPRD Riau Respons Soal Kecelakaan Kerja Berujung Maut di Blok Rokan - Beritapublik

 

DPRD Riau Respons Soal Kecelakaan Kerja Berujung Maut di Blok Rokan

Sabtu, 25 Februari 2023 | 21:51 WIB
 | Penulis : 
, Redaktur : Tobari
post thumb

Pekanbaru, InfoPublik - Kecelakaan kerja kembali terjadi di wilayah operasi kerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).

Tiga pekerja PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), yang merupakan subkontraktor PT PHR di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, ditemukan meninggal dalam kolam limbah cair, Jumat (24/2/2023).

Ini bukan kasus kecelakaan kerja pertama di area Blok Rokan. Hal ini disesalkan banyak pihak. Termasuk dari DPRD Riau.

Ketua DPRD Riau Yulisman menilai sudah selayaknya dibentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk menyelesaikan persoalan yang terus terulang.

"Kita tidak main-main soal nyawa manusia dan saya berharap ini harus ditanggapi dengan serius," kata Yulisman, Sabtu (25/2/2023).

Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Inhu-Kuansing tersebut mengatakan, legislatif telah pernah memanggil manajemen PT PHR. Namun, saat hearing lalu, Pimpinan PHR pun tidak hadir dengan berbagai alasan. 

Ketidakhadiran pimpinan PHR tersebut tentu saja membuat pimpinan DPRD Riau kecewa. Apalagi saat itu, ada tujuh nyawa melayang. Ditambah kejadian Jumat kemarin, total sudah 10 nyawa melayang di area Blok Rokan.

"Tentu kita kecewa, karena sudah diagendakan sebelumnya, ternyata Dirut berhalangan hadir," terang Yulisman.

Yulisman juga meminta agar dibentuk Panitia Khusus (Pansus) untuk bekerja menuntaskan persoalan di PHR yang menyebabkan kematian pekerja tersebut.

"Ini lembaga terhormat jangan sampai dilecehkan seperti ini, diundang untuk memberi keterangan tidak mau hadir," kata Yulisman lagi.

Sementara Wakil Ketua DPRD Riau Syafaruddin Poti menambahkan, sebelumnya berulang kali Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi V dibatalkan karena Jaffee tak hadir. Tapi PT PHR tak juga belajar dan tetap mengirimkan perwakilan tanpa Jafee.

"Ini diakibatkan satu orang. Kita ingin bicarakan hal yang besar, tapi karena satu orang ini kita tidak bisa berkomunikasi, berdiskusi," kata Poti.

Ia menyebut percuma mengundang PT PHR karena terbukti tak menghormati panggilan DPRD Riau. "Diundang pun percuma juga, dia tak hadir," tegas Poti.

Untuk diketahui kecelakaan kerja kembali terjadi di Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jumat (24/2/2023).

Kecelakaan kerja tersebut menewaskan tiga orang pekerja, yang terjadi ke dalam kontainer limbah PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), yang merupakan subkontraktor PT PHR di Central Mud Treating Facility (CMTF) Balam Selatan, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau. Ketiga korban diduga terjatuh ke dalam kontainer limbah. 

Manager Humas PT PPLI Arum Tri Pusposari membenarkan tewasnya karyawan PPLI tersebut ke dalam kolam limbah cair.

"Jadi begini, kami belum tahu ini motif (penyebab, red) meninggalnya apa, jadi kejadiannya pas jam istirahat siang, jadi sebetulnya memang tidak ada kegiatan yang seharusnya berada di area tersebut, karena semua orang sedang istirahat, dan tidak ada arahan khusus untuk bekerja di area itu," kata Arum.

Maka, saat ini, kata Arum, pihaknya sedang menginvestigasi lebih jauh ketiga karyawan yang meninggal tersebut motifnya apa, karena bekerja tanpa ada jadwal.

"Itu yang sedang kami investigasi, bersama SKK Migas dan PHR," kata Arum.

Lebih jauh, ia mengatakan, selain itu, pihaknya saat ini sedang dalam masa berkabung dengan tewasnya ketiga karyawan PT PPLI tersebut.

"Kami sekarang lagi berduka, karena itu teman-teman kami semua. Jadi kami sekarang lagi pendampingan ke keluarga di sana," katanya. (Mediacenter Riau/jep/toeb)

101 Kali

  Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber InfoPublik.id

Baca Juga

Komentar