Erick Thohir Waspadai Ledakan Kasus Dana Pensiun BUMN- Beritasatu - Opsiin

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Erick Thohir Waspadai Ledakan Kasus Dana Pensiun BUMN- Beritasatu

Share This

 

Erick Thohir Waspadai Ledakan Kasus Dana Pensiun BUMN

Senin, 13 Februari 2023 | 20:10 WIB
Oleh: Prisma Ardianto / FER

Erick Thohir.
Erick Thohir. (Foto: B Universe Photo/Uthan A Rachim)

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, dana pensiun (Dapen) BUMN tercatat memiliki total aset Rp 126 triliun, atau hampir 40% dari total aset neto industri dana pensiun nasional.

Advertisement

"Namun demikian, sebanyak 65% dana pensiun BUMN memiliki permasalahan kecukupan dana," ungkap Erick Thohir saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR, Senin (13/2/2023).

Mengacu Buku Statistik Dana Pensiun 2021 yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang yang dirilis akhir tahun lalu, dari 141 Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP), ada 48 entitas atau 34% memiliki pendanaan tingkat tiga. Artinya, kekayaan untuk pendanaan kurang dari kewajiban solvabilitas. Dapen dalam kondisi ini berada dalam keadaan tidak solven.

Selain itu, terdapat 24 DPPK yang mempunyai rasio pendanaan dibawah 75% atau mencakup 17,02% DPPK berada di kategori RP III dan RP IV. Di laporan yang sama, masih ada sekitar 3% Dapen menggunakan asumsi tingkat bunga lebih dari 10%, sebanyak 26% Dapen mengasumsikan tingkat bunga 8-10%, dan 71% mengasumsikan tingkat bunga kurang dari 8%.

Advertisement

Di akhir tahun 2021, penetrasi dana pensun baru menyentuh 5%, bahkan lebih rendah dari tahun 2020 sebesar 6%. Jumlah peserta Dapen menyusut menjadi 3,99 juta, dibandingkan sebanyak 80,37 juta jumlah tenaga kerja. Jumlah peserta menurun sebanyak 355.504 orang atau 8,18% pada tahun 2021.

Sejumlah indikator tersebut, kata Erick Thohir, menjadi alasannya untuk segera membenahi dana pensiun BUMN. Pembenahan dan perbaikan telah dicanangkan sejak tahun 2020 ini terus berlangsung. Karena jika tidak ada tindakan segera, bukan tidak mungkin kembali mencuat kasus seperti yang dialami Jiwasraya atau Asabri.

"Ketika kita sudah memperbaiki BUMN seperti ini, kita bicara laba. Tetapi kedepannya tidak ada guarantee pensiunan BUMN bisa mendapatkan pensiunannya. Ini kan kontradiksi. Kita bicara BUMN sehat, tetapi begitu mereka pensiun, tidak ada (manfaat). Nah ini akan terjadi ledakan satu-dua tahun ke depan kalau kita tidak intervensi hari ini," ungkap Erick Thohir.

Menurut Erick Thohir, idealnya BUMN harus sehat, maka Dapen-nya bisa ikut sehat. Alih-alih dana pensiun BUMN bisa sehat, kalau BUMN-nya sendiri tidak sehat. Oleh karena itu, penyehatan dan perbaikan keuangan Dapen menjadi bagian penting dalam reformasi BUMN.

Apalagi bonus demografi akan berakhir tidak lama lagi. Erick mengingatkan, ke depan para pensiunan BUMN akan semakin banyak. Kesejahteraan calon pensiunan BUMN ini mesti dipastikan sejak saat ini. Hal tersebut tidak akan selaras jika mayoritas Dapen BUMN malah bermasalah.

"Kita sudah lihat ini ada defisit (kecukupan dana) yang cukup besar, Rp 9,8 triliun tahun 2021. Yang terdiri dari mayoritas BUMN yang ada, 35% sehat, sisanya (65%) belum sehat. Kesehatan BUMN dan Dana Pensiun harus diselaraskan. Ini menjadi catatan penting," ungkap Erick Thohir.

Penyehatan dan perbaikan dana pensiun BUMN juga diharapkan bisa berkontribusi besar terhadap ekonomi nasional di masa mendatang. Sebab, saat ini aset industri Asuransi dan Dapen terhadap PDB Indonesia masih 5,8%, jauh tertinggal dari negara-negara tetangga. Sebut saja Filipina yang sudah 10,8% atau Malaysia sebesar 22,3%.

Erick bilang, rendahnya kontribusi Dapen ini tidak terlepas dari ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban pemberian manfaat secara komprehensif kepada para peserta. Jangankan untuk meramu solusi pensiun secara komprehensif, perusahaan akhirnya hanya berkutat pada defisit kecukupan dana yang mesti dipenuhi.

Dia mengungkapkan, reformasi dana pensiun BUMN ini menjadi fokus KBUMN di tahun 2023. Meski begitu, penanganan tidak akan mudah. Pasalnya, Undang-Undang (UU) yang ada mengatur pengelolaan mesti dilakukan di masing-masing Dapen dan pendiri. Sehingga model konsolidasi berbeda kini diterapkan KBUMN, dibandingkan pilihan untuk membuat holding khusus dana pensiun BUMN.

Saksikan live streaming program-program BTV di sini

TAG: 


[Category Opsiin, Media Informasi]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages