Infrastruktur Tidak Terdampak Gempa Turki, Harga Minyak Mentah Turun
Jumat, 10 Februari 2023 | 07:47 WIB
Oleh: Faisal Maliki Baskoro / FMB
Jakarta, Beritasatu.com - Harga minyak mentah melemah pada hari Kamis (9/2/2023). Infrastruktur minyak tidak mengalami kerusakan serius akibat gempa Turki dan Suriah, sementara persediaan AS membengkak dan investor khawatir tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Minyak mentah Brent ditutup di US$ 84,50 per barel, turun 59 sen, atau 0,7%. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup di US$ 78,06 per barel, turun 41 sen, atau 0,5%. Kedua tolok ukur tersebut telah naik lebih dari 5% sejauh minggu ini.
Gempa bumi, yang telah menewaskan lebih dari 19.000 orang, pada awalnya menaikkan harga minyak karena kemungkinan bencana tersebut akan merusak jaringan pipa dan infrastruktur lainnya dan mengganggu pasokan minyak mentah dari pasar global untuk waktu yang lama.
"Ternyata kerusakan tidak separah yang kami kira," kata John Kilduff, partner di Again Capital di New York, sebagaimana dikutip dari Reuters.
BP Azerbaijan mengumumkan force majeure pada pengiriman minyak mentah Azeri dari pelabuhan Turki Ceyhan pada Selasa (7/2/2023) setelah gempa melanda Senin pagi (6/2/2023). Minyak Azerbaijan terus mengalir ke sana melalui pipa, kata BP Azerbaijan pada Kamis (9/2/2023).
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan pada Rabu (8/2/2023), stok minyak mentah AS naik minggu lalu menjadi 455,1 juta barel, tertinggi sejak Juni 2021, yang juga mendorong harga minyak lebih rendah.
ANZ Bank memperkirakan konsumsi minyak Tiongkok meningkat sekitar 1,0 juta barel per hari tahun ini. Secara keseluruhan, ini akan mendorong permintaan global naik 2,1 juta barel per hari pada 2023.
Saksikan live streaming program-program BTV di sini
TAG:
[Category Opsiin, Media Informasi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar